Minggu, 27 Januari 2013

Mak Eroh, wanita tangguh dari Kota Tasikmalaya




“Jika ada keyakinan yang dapat menggerakkan gunung, itu adalah keyakinan dalam diri Anda.”  
( Marie von Ebner-Eschenbach )


Mak Eroh (gambar diambil dari koalisiperempuan.or.id)
WAKTU masih kecil, kita mungkin pernah mendengar kisah dongeng adaptasi yang berjudul ‘The Little Engine That Could’? Buku itu bercerita tentang kereta api yang bergerak ke bukit dengan perlahan dan tersendat. Lokomotifnya berkata pada diri sendiri, “Aku bisa, aku bisa, aku bisa.” Kereta pun terus bergerak perlahan naik hingga tiba di bukit dengan selamat.

Begitulah intisari dari kisah dongeng anak-anak itu.

Tahun 1988, nama Mak Eroh sempat menyedot publik nasional. Saat itu, semua orang ramai memperbincangkannya . Mak Eroh, waktu itu berumur 50 tahun, perempuan dari Kampung Pasirkadu, Desa Santana Mekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat memang telah mengukir prestasi besar.

Apa yang membuat nama Mak Eroh melambung? Mak Eroh, bergelantungan seorang diri di lereng yang tegak di tebing cadas, di lereng timur laut Gunung Galunggung. Mak Eroh berhasil berjuang sendirian membuat saluran air sepanjang 47 hari. Ketika pertama kali Mak Eroh melakukannya, banyak masyarakat sekitar yang mencibir tindakannya. Tapi hal itu tidak menyurutkan langkahnya untuk terus bekerja. Mak Eroh percaya akan kemampuan nya, walau saat itu usianya boleh dibilang tidak muda. Seorang wanita yang mustinya menikmati hari tuanya dengan menimang atau bermain dengan cucu.

" Jangan pernah ragukan kebaikan didalam dirimu. Karena itu tidak pantas."  (Dodinsky)

Mak Eroh yang hanya mengecap pendidikan hingga kelas III SD dan memiliki tiga orang anak, dalam aksinya menggunakan tali areuy, tali sejenis rotan sebagai penahan ketika bergelantungan. Sedangkan alat yang dipakai untuk ‘mengebor’ tebing cadas hanyalah cangkul dan balincong, serupa linggis pendek

Saluran untuk mengalirkan air dari Sungai Cilutung akhirnya berhasil diselesaikan. Berhentikah tindakan Mak Eroh mengebor tebing cadas? Belum. Dengan semangat yang tak kenal menyerah, Mak Eroh melanjutkan membuat saluran air berikutnya sepanjang 4,5 kilometer mengitari 8 bukit dengan kemiringan 60-90 derajat. Bukan main! Pengerjaannya kali ini dibantu oleh warga desa yang mau membantunya, setelah melihat dengan mata kepala sendiri hasil yang telah dilakukan Mak Eroh. Dalam waktu 2,5 tahun, pekerjaan lanjutan itu terselesaikan dengan baik. Hasilnya? Bukan hanya lahan pertanian sawah Desa Santana Mekar yang terairi sepanjang tahun. Tapi juga dua desa tetangga yang ikut menikmati kucuran air hasil kerja keras Mak Eroh setelah warganya membuat saluran penerus, yaitu Desa Indrajaya dan Sukaratu.

" Keyakinan menciptakan kenyataan." (William James)

Aksi Mak Eroh akhirnya sampai juga ketelinga Presiden Suharto. Atas aksinya yang tergolong berani dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar, Mak Eroh mendapat penghargaan Upakarti Lingkungan Hidup pada tahun 1988. Setahun kemudian, dia juga meraih penghargaan lingkungan dari PBB.

Dua kisah di atas memberi hikmah bahwa sebenarnya kita memiliki kepercayaan diri yang tinggi atas kemampuan yang dimiliki. Percaya akan kemampuan diri sendiri. Jadilah lokomotif, dan teruslah bergerak untuk maju.

Sumber : resensi.net

6 komentar:

  1. punten, sanes upakarti rupina kanggo lingkungan hidup mah disebatna kalpataru

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Tolong pengetahuan dan kisah nyata Mak EROH ini di serr pada anak-anak muda, bahkan di masukkan KURIKULUM SEKOLAH, biar menjadi Inspirasi anak-anak muda sekarang. Bahwa kita sebenarnya bisa ! Apalagi saat ini dengan bergabungnya Masyarakat Ekonomi Asia ( MEA ) Kita wajib memberi motifasi kepada generasi muda kita, dan Alhamdulillah anak dari Presiden kita telah memberi contoh untuk itu.

    BalasHapus
  4. Saaya sengaja masuk di laman ini, pada saat aku mengingat semasa remaja melihar Biografi mamak Eroh di telefisi tahun 80 an. Dan alhamdulillah informasi ini sudah saya serr di komunitas tempat bekerja kami, untuk memberi motivasi.
    Terimakasih pemberi laman ini, semoga anak-anak kami ikut mendengar dan membaca kisah ini

    BalasHapus
  5. Aamiin.....mudah mudahan. Terima kasih telah membaca dan memberi comment pak.

    BalasHapus