Selasa, 19 Maret 2013

Jayaprana dan Layonsari, sang pengantin yang malang



Jaman dahulu kala, di desa Kalianget, sebuah desa kecil dipulau Bali, hiduplah sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dua orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Mereka hidup damai dan bahagia. Namun, suatu waktu, ada wabah penyakit datang menimpa masyarakat desa itu. Empat orang dari keluarga tersebut meninggal dunia secara bersamaan. Tinggalah si bungsu yang bernama I Jayaprana hidup sebatang kara. Karena ia tak memiliki siapapun lagi, ia pun memberanikan diri pergi ke istana raja. Pemuda remaja itu bertekad ingin mengabdi kepada Raja.

Jayaprana berwajah sangat tampan, ganteng dan murah senyum. Ia juga sangat rajin, sehingga Raja amat sayang padanya. 

Waktupun berlalu. Jayaprana telah tumbuh menjadi seorang pemuda. Raja berkata kepada Jayaprana untuk segera mencari jodoh. Tapi, Jayaprana merasa masih terlalu muda, ia pun menolak. 

Suatu hari Jayaprana berjalan-jalan ke pasar, siapa tahu ia bertemu dengan seorang gadis yang cocok untuk dijadikan sebagai pendamping hidupnya. Harapannya pun terwujud. Di sana ia melihat seorang dara jelita yang sedang berjalan hendak berbelanja. Jayaprana terpikat hatinya. Ia membuntuti gadis itu. Gadis itu bernama Ni Layonsari, puteri Jero Bendesa dari desa Banjar Sekar.

Jayaprana kembali ke istana dengan hati yang berbunga-bunga karena cinta. Ia menceritakan pertemuannya dengan seorang gadis kepada Baginda Raja. Raja kemudian menulis sepucuk surat ke Jero Bendesa yang berisi tentang lamaran untuk Ni Layonsari. Jayaprana sendiri yang mengantarkannya.

“ Di dasar relung jiwaku bergema nyanyian tanpa kata; sebuah lagu yang bernafas di dalam benih hatiku, yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit ; ia meneguk rasa kasihku dalam jubah yg tipis kainnya, dan mengalirkan sayang, Namun bukan menyentuh bibirku.”  ( Khalil Gibran )

Jero Bendesa merasa bahagia setelah membaca surat dari Raja. Puterinya dilamar orang, terlebih  Sang Raja sendiri yang menulis surat kepadanya. Hatinya merasa tersanjung. Ia membujuk puterinya untuk menerima pinangan Jayaprana. Tentu saja Layonsari langsung menerima dengan gembira, karena gadis desa itu telah jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Jayaprana. 

Raja mengumumkan bahwa pada hari Selasa Legi wuku Kuningan akan diselenggarakan upacara pernikahan I Jayaprana dengan Ni Layonsari. Raja memerintahkan kepada semua penghuni istana untuk bergotong royong mempersiapkan semua keperluan dan kelengkapan pesta. Semua orang membantu dengan senang hati. Akhirnya, Jayaprana, sang pemuda idaman para gadis telah menemukan jodohnya. 

“ Siapa berani menyatukan debur ombak samudra dengan kicau bening burung malam? Siapa yang berani membandingkan deru alam, dengan desah bayi yang nyenyak di buaian? Siapa berani memecah sunyi dan lantang menuturkan bisikan sanubari yang hanya terungkap oleh hati?”
( Khalil Gibran )
 
Upacara pernikahan berlangsung khidmat di kediaman keluarga Jero Bendesa. Semua penduduk desa datang ke pesta dan mengucapkan turut berbahagia kepada kedua mempelai. Raja pun datang mendampingi Jayaprana. Layonsari mengahturkan sembah kepada Baginda Raja dan memohon do’a restu. Tapi, di luar dugaan semua orang, Sang Raja jatuh cinta kepada kecantikan Sang Pengantin wanita. Kisah cinta pun berlanjut menjadi cinta segitiga. 

“ Seorang wanita telah dilengkapi oleh Tuhan dengan keindahan jiwa  dan raga adalah suatu kebenaran, yang sekaligus nyata dan maya, yang hanya bisa kita fahami dengan cinta kasih, dan hanya bisa kita sentuh dengan kebajikan.” ( Khalil Gibran )

Pesta telah usai dan Raja kembali ke istana diiringi para pengawal. Ia tidak bisa melupakan wajah rupawan Layonsari. Ia terus memikirkannya. Ia ingin sekali memiliki Layonsari, padahal telah memiliki belasan selir cantik di istana. 
gambar diambil dari www.homeinbali.com

“ Mempesonanya kamu
Menyungging senyummu
Menghiasi raut wajahmu
Mendiamkan detak jantungku
Mataku jadi pencuri senyummu
Yang menghantam jantungku
Bingung tak menentu
Dengan kehadiranmu
Mungkinkah menerimaku
Kutakut kehilanganmu
Bila kau tahu perasaanku
Yang jatuh cinta padamu “
( Khalil Gibran )

Hari demi hari Raja terus memikirkan cara untuk memiliki Layonsari. Entah bisikan setan apa ia pun akhirnya memerintahkan pengawal kepercayaannya untuk melenyapkan Jayaprana, pemuda pegawai istana kesayangannya. Atas nasehat dari I Saunggaling, Raja memerintahkan Jayaprana bersama rombongan untuk menyelidiki terjadinya huru-hara di Celuk Terima yang dilakukan oleh orang-orang Bajo, sebuah perahu hancur dan binatang-binatang dibunuh. 

Baru seminggu sepasang pengantin itu merasakan nikmatnya memadu kasih, datanglah utusan Raja meminta Jayaprana datang ke paseban. Jayaprana pergi memenuhi panggilan tugas.

Jayaprana beserta rombongan tiba di Celuk Terima untuk membereskan dan menghentikan huru-hara yang terjadi disana. I Saunggaling menyerahkan sepucuk surat kepadanya. Jayaprana membaca surat dari Raja yang berbunyi :

“ Hai Jayaprana, manusia tidak berguna, berjalanlah engkau. Akulah yang menyuruh membunuhmu. Dosamu sangat besar. Engkau melampaui tingkah Raja. Isterimu sungguh milikku. Kuambil kujadikan isteri. Serahkan jiwamu sekarang. Jangan melawan. Layonsari jangan kaukenang lagi. Kuperisteri hingga akhir jaman. “

Jayaprana terkejut hampir tak percaya. Raja tega hendak membunuhnya. Sedih tak terkira. Tapi ia tak berdaya. Tak bisa melawan. Dan Saunggaling menikamkan keris ke perutnya. Jayaprana tewas seketika. Angin topan dan hujan menghantam bumi seolah marah.

Berita duka sampai ke telinga Layonsari.  Wanita muda itu tak kuat hidup tanpa suaminya. Ia lalu menghunuskan belati ke tubuhnya.

Kisah cinta pasangan pengantin baru itu berakhir tragis.

Senin, 18 Maret 2013

Steve Jobs, visioner yang jenius dan kreatif



“Kreativitas berarti menghubungkan banyak hal.” Ujar Steve Jobs. 

5 Oktober 2011 dunia kehilangan seorang tokoh inovatif, visioner yang jenius dan kreatif, Steve Jobs.  Jobs meninggal dunia pada usia 56 tahun akibat komplikasi kanker prankeas. 


Ternyata, Steve Jobs pernah mengambil kelas kaligrafi dan pergi ke India untuk belajar perhotelan dan desain.

Berikut ini 5 prinsip Steve Jobs yang memberi inspirasi :

1. Lakukan yang kamu suka. Steve Jobs pernah berkata pada sekelompok pegawai, “Orang-orang dengan gairah bisa mengubah dunia menjadi lebih baik.” Jobs mengikuti hatinya selama hidupnya dan gairah itu, katanya, yang telah membuat semua perubahan. Sangat sulit untuk membuat sesuatu yang baru, menjadi kreatif atau membuat ide novel kalau kamu tidak memiliki gairah untuk membuat kemajuan.

2. Buat perubahan untuk dunia. Semangat adalah bahan bakar roket, tetapi visi mengarahkan roket ke tujuan akhirnya. Pada tahun 1976, ketika Jobs dan Steve Wozniak mendirikan Apple bersama, visi Jobs adalah untuk menempatkan komputer di setiap tangan orang setiap hari. Pada tahun 1979, Jobs melihat awal penggunaan grafis user interface yang ditunjukkan di tempat penelitian Xerox di Palo Alto, California. Dia segera tahu bahwa teknologi bisa membuat komputer menarik untuk orang biasa. Teknologi itu akhirnya menjadi Macintosh, yang mengubah segala cara kita berinteraksi dengan komputer. Peneliti Xerox tidak menyadari potensi dari teknologi tersebut karena visi mereka terbatas untuk membuat mesin fotokopi baru. Dua orang bisa melihat suatu hal dengan sama, tetapi mempresepsikannya berbeda berdasarkan visi mereka.


3. Starter otakmu. Steve Jobs berkata, “Kreativitas berarti menghubungkan banyak hal.” Menghubungkan di sini berarti mencari inspirasi dari industri lain. Jobs pernah mengambil kelas kaligrafi yang tidak ia gunakan manfaatnya sampai ia membuat Macintosh. Dia juga pergi ke Asia dan India untuk belajar perhotelan dan desain. 
4. Jual mimpi, bukan produk. Bagi Steve Jobs, orang yang membeli produk Apple bukanlah “konsumen”. Mereka orang-orang dengan harapan, mimpi dan ambisi. Dia membuat produk untuk membantu orang meraih mimpi mereka. Dia juga berkata, “beberapa orang berpikir kamu gila karena membeli Mac, tapi di kegilaan itu kita melihat kejeniusan.” Bagaimana kita melihat konsumen kita? Mari kita bantu mengeluarkan kejeniusan mereka dan kamu akan mendapatkan hati dan pikirannya.
5. Katakan tidak untuk 1000 hal. Steve Jobs pernah berkata, “Saya bangga dengan apa yang kita tidak lakukan dan kita lakukan”. Dia berkomitmen untuk membuat produk yang sederhana dengan desain rapi. Dan komitmen itu bisa dilihat dari produk-produk buatannya. Mulai dari desain iPod sampai iPad, kemasan produk Apple, sampai fungsi-fungsi di Websitenya. Di dunia Apple, inovasi berarti menghilangkan hal yang tidak perlu sehingga yang perlu bisa muncul. 


Steve Jobs Quotes


 “ Inovasi bersembunyi di antara pemimpin dan pengikut.”


“ Jangan biarkan pendapat orang lain mengaburkan suara hatimu.”


“ Mengapa bergabung dengan Angkatan Laut jika kita bisa menjadi seorang bajak laut?”


“ Kadang-kadang saat kita membuat sebuah inovasi, kita membuat kesalahan-kesalahan. Hal ini lebih baik untuk membuatnya lebih cepat dan mengembangkan inovasi yang lain.”



 “ Orang tua duduk dan bertanya ‘ apa ini?’ , tetapi anak muda bertanya ‘ apa yang saya dapat lakukan dengannya?’ “



 “ Tujuan kita adalah membuat perangkat terbaik di dunia, bukan yang terbesar.”



 “ Ini bukan tentang kesetiaan pada teknologi, tetapi ini kesetiaan terhadap manusia.”


 “ Kita membayar orang yang ingin membuat sesuatu yang terbaik di dunia.”



  “ Saya sangat tertarik memiliki internet di sarangku”



“ Kadang-kadang kehidupan memukul kepalamu dengan sebuah bata. Jangan hilang kesabaran !. Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya berjalan terus  adalah bahwa saya mencintai apa yang saya lakukan.”



Sumber : unic77.com
                id.wikipedia.org/wiki/steve_jobs
                  www.brainyquotes.com/quotes
                  www.goodreads.com/quotes

Selasa, 12 Maret 2013

Kitaro



"Rhythm and blues mempunyai suatu kedalaman, emosi.  Penonton merasakan emosi yang sama dari musik saya. Musik saya bukan rhythm and blues, tetapi terasa seperti soul." -Kitaro

Masanori Takahashi, atau terkenal dengan nama Kitaro, adalah seorang musikus besar Jepang, komponis, arranger dan juga produser rekaman.  Jenis musiknya bergenre musik instrumental, musik elektronik, dan new age. Ia menggunakan instrument piano, synthesizer, keyboard, drum, perkusi dan gitar.
Masanori Takahashi lahir 4 Februari 1953 di Toyohashi, Prefektur Aichi, Jepang. Teman-temannya memberi nama ‘Kitaro’ yang diambil dari tokoh kartun Jepang. Sewaktu remaja Kitaro sangat  menyukai musik Soul dan Rhythm & Blues. Ia belajar bermain gitar listrik. Kemudian ia bergabung dengan grup band ‘Albatross’. Group band ini dipengaruhi oleh Otis Redding, musikus R&B Amerika. Albatross sering tampil di pesta-pesta dan klub-klub. 

Pada awal tahun 1970-an Kitaro bergabung dengan ‘Far East Family Band’. Ia bermain keyboard. Mereka mengadakan tur keliliKlang dunia. Di Eropa ia bertemu dengan Klaus Schulze, seorang pemusik synthesizer Jerman. Schulze memproduksi dua album untuk band itu, dan memberikan beberapa petunjuk kepada Kitaro tentang bagaimana menggunakan synthesizer.

Pada 1976 Kitaro meninggalkan Far East Family Band. Ia berkeliling mengunjungi Tiongkok, Laos, Thailand dan India.

Tahun 1977 ia kembali ke Jepang dan memulai karier solonya. Ia mengeluarkan album yang diberi judul ‘Ten Kai’ dan ‘From the Full Moon Story’.

Tahun 2001 ia dianugerahi Grammy Award untuk albumnya ‘Thinking of You’.

Kitaro sangat menghargai anugerah alam. Sebagai ungkapan syukur, setiap tahunnya ia membuat konser khusus di Gunung Fuji atau di dekat rumahnya di Colorado. Pada saat bulan purnama di bulan Agustus, ia memukul drum Taiko dari senja hingga fajar.

"Alam mengilhami saya. Saya hanyalah seorang utusan," Kitaro berucap. "Bagi saya, sebagian lagu bagaikan awan-awan, sebagian lagi bagaikan air."

Berikut ini karya Kitaro :
  • Ten Kai, Astral Trip (1978)
  • From The Full Moon Story (1979)
  • Oasis (1979)
  • Silk Road I (1980)
  • Silk Road Suite (1980)
  • Ki (1981)
  • Silk Road III (1981)
  • Caravansary (1981
  • Millennia (1982)
  • Silk Road IV (1983)
  • Live in Asia (1984)
  • Silver Cloud (1984)
  • Silk Road II (1985)
  • Towards The West (1986)
  • Tenku (1986)
  • The Light of The Spirit (1987)
  • Kojiki (1990)
  • An Enchanted Evening (1990)
  • Live in America (1991)
  • Dream (1992)
  • Heaven And Earth (1993)
  • Mandala (1994)
  • Peace On Earth (1996)
  • Cirque Igenieux (1997)
  • Thinking Of You (1999)
  • Gaia (2000)
  • Ancient (2003)
  • Sacred Journey Of Ku-Kai (2003)
  • Mizu Ni Inorite (2004)
  • Healing Forest (2004)
  • Sacred Journey Of Ku Kai 2 (2005)
  • Kitaro - Impressions of the West Lake (2009)
  • Kitaro - Toyo's Camera OST(2009)

Sumber : id.wikipedia.org/wiki/kitaro
              en.wikipedia.org/wiki/kitaro