Senin, 30 Mei 2016

Rahwana dan Sinta, the other love story

Where do I begin
To tell the story of how great a love can be
The sweet love story that is older than the sea
The simple truth about the love she brings to me
Where do I start

With her first hello
She gave the meaning to this empty world of mine
There'd never be another love, another time
She came into my life and made the living fine
She fills my heart

She fills my heart with very special things
With angels' songs , with wild imaginings
She fills my soul with so much love
That anywhere I go I'm never lonely
With her around, who could be lonely
I reach for her hand...it's always there

How long does it last
Can love be measured by the hours in a day
I have no answers now but this much I can say
I know I'll need her till the stars all burn away
And she'll be there

How long does it last
Can love be measured by the hours in a day
I have no answers now but this much I can say
I know I'll need her till the stars all burn away
And she'll be there

Penuh penghayatan sang tuan rumah, Rahwana, mendendangkan lagu yang berjudul "Love Story" yang dipopulerkan oleh Andy William. Suaranya yang merdu dan kepiawaiannya memainkan piano membuat para tamu undangan terpukau.

Rahwana seorang pengusaha yang sukses memimpin sebuah kerajaan bisnis. Memang ia lahir dari keluarga konglomerat, tapi ia sukses karena hasil usahanya sendiri. Namun entah kenapa hingga usianya yang menginjak usia 40 tahun ia masih melajang. Banyak gadis yang mendekati, tapi tak ada yang berkenan di hatinya. Gak ada chemistry, katanya. Terkadang tampak kekosongan dan kesepian di matanya.

" Sinta, aku jatuh cinta padamu. Aku ingin memilikimu." 

Sinta tertegun. Penuh rasa heran dan ingin tahu mengapa Rahwana, yang baru dikenalnya beberapa kali saja, mengundangnya ke sebuah acara pesta yang bertempat di pulau pribadi milik Rahwana. Hanya teman-teman dekat Rahwana yang diundang.

Setelah mendatangi dan menyapa sebentar para tamu sebagai basa basi Rahwana mendatang meja Sinta yang sendirian. Sinta duduk sendiri karena di antara para undangan tak ada yang dia kenal. Mereka berdua akhirnya ngobrol kesana kemari sampai akhirnya Rahwana tahu tentang hubungan Rama dan SInta yang lagi renggang.

Rahwana sepertinya tidak mau beranjak dari sisi Sinta. Gak ada yang berani mengganggu keasikan Rahwana bersama Sinta.

Beberapa bulan kemudian, entah bagaimana awalnya, SInta telah tinggal di rumah mewah Rahwana. Rahwana selalu memanjakannya. Sinta bahagia bersama Rahwana. Sinta telah jatuh cinta pada Rahwana, bukan karena harta dan gemilang kemewahan yang diberikan oleh Rahwana, tapi karena ketulusan cinta Rahwana, sang pecinta sejati. 

Sinta telah melupakan Rama.

"Apakah ini hanya perasaanku sesaat
Atau karena pikiran ini telah penat
Rasa sayang ini telah ada
Pada saat yang tidak pernah kuminta
Tapi hati ini terus membara
Menanti cinta yang tak pernah ada
Wahai dewi cinta
Tepatkah kau menembakan panah asmara
Membuat hati terluka"

(Khalil Gibran)

Sabtu, 28 Mei 2016

Love Story

( sebuah lagu yang dipopulerkan oleh Andy Williams di era 70an)

Where do I begin
To tell the story of how great a love can be
The sweet love story that is older than the sea
The simple truth about the love he brings to me
Where do I start

With his first hello

He gave the meaning to this empty world of mine
There'd never be another love, another time
He came into my life and made the living fine
He fills my heart

He fills my heart with very special things

With angels' songs , with wild imaginings
He fills my soul with so much love
That anywhere I go I'm never lonely
With him around, who could be lonely
I reach for his hand...it's always there

How long does it last

Can love be measured by the hours in a day
I have no answers now but this much I can say
I know I'll need him till the stars all burn away
And he'll be there

Sabtu, 14 Mei 2016

Aurora, The Sleeping Beauty

Seorang lelaki tampan dengan wajah berbinar dengan bahagia berkata, “Cinta adalah pengetahuan surgawi yang menyalakan mata kita dan menunjukkan kita segala sesuatu seperti para dewa melihatnya." - Khalil Gibran

Alkisah tentang seorang gadis cantik yang tertidur selama seratus tahun, hingga suatu hari seorang pemuda tampan datang dan mencintainya dengan tulus. Ia menciumya, akhirnya gadis itu terbangun dari tidur panjangnya.

Di sebuah negeri yang damai, Raja Stevan dan permaisuri sangat mendambakan seorang anak. Para tabib dan dokter sudah didatangkan ke istana. Namun bertahun-tahun permaisuri tak kunjung hamil. Raja sedih karena belum mendapatkan pewaris takhta. Ratu sedih karena belum bisa membahagiakan Raja.

Dan suatu hari, permaisuri mual mual dan muntah. Dokter pun didatangkan ke istana. Berita bahagia datang dari dokter istana. Permaisuri hamil. Raja sangat bersuka cita.

Sembilan bulan kemudian seorang bayi cantik lahir. Puteri kerajaan telah datang. Ia diberkahi dengan kecantikan yang luar biasa dan suara yang sangat merdu. Puteri cantik itu diberi nama Aurora.

Pesta kerajaan digelar untuk menyambut kelahiran Puteri Aurora, sekaligus pertunangannya dengan Pangeran Phillip dari negara tetangga yang baru berusia sekitar lima tahun. Puteri Aurora sudah bertunangan sejak bayi.

Namun kebahagian Raja dan Permaisuri tidak lengkap. Ada kesedihan yang tak bisa dihilangkan karena wanita penyihir jahat yang dendam kesumat mengutuk Sang Puteri, pada usia 16 ia akan meninggal karena tertusuk jarum pemintal. Raja pun memberi perintah ke seluruh negeri untuk menyerahkan alat pemintal dan alat jahit kepada yang memiliki dan tidak boleh mempergunakan lagi.

Untuk melindumgi Puteri Aurora dari kejahatan penyihir, Raja meminta kepada tiga orang wanita desa yang bernama Flora, Fauna dan Merryweather untuk merawat puterinya. Dengan berat hati dan diiringi tangisan permaisuri, Raja merelakan Puteri Aurora dibawa keluar istana oleh ketiga wanita tersebut. Aurora tinggal bersama tiga wanita yang menyayangi dan merawatnya di sebuah pondok mungil namun asri di tengah hutan. Aurora disembunyikan, dengan disamarkan sebagai rakyat biasa, dan diganti nama menjadi Briar Rose.

Enam belas tahun berlalu, Rose tumbuh menjadi seorang gadis jelita. Ia senang bernyanyi sambil memetik buah berry.

".....Aku kenal kamu....didalam mimpi. Kita berjalan merdua...didalam cinta...." terdengar nyanyian yang begitu merdu.

Seorang Pangeran muda berkuda lewat dan mendengar nyanyian merdu itu. Ia penasaran. Siapa yang bernyanyi di tengah hutan. Alangkah indah nyanyiannya. Alangkah merdu suaranya.

" Merdu sekali suaramu. Saya Phillip...." Pemuda tampan itu membuka percakapan.

Phillip jatuh cinta pada gadis itu. Ia kembali ke hutan berharap bertemu gadis cantik itu lagi. Tapi harapannya sia-sia. Ia pun kembali ke istana dengan hati yang hampa.

Rose dibawa ke istana oleh para ibu angkatnya pada hari ulang tahunnya atas permintaan Raja Stevan. Raja dan Permaisuri sangat bahagia melihat Rose yang tumbuh sehat dan cantik.

Namun kebahagiaan Raja dan Permaisuri tidak berlangsung lama. Rose, yang sekarang berganti nama kembali menjadi Aurora, mengalami kecelakaan, jarinya tertusuk jarum jahit. Aurora penasaran dengan sebuah ruangan di lantai bawah, tempat semua alat tenun dan mesin jahit yang enam belas tahun lalu disita oleh Raja dari seluruh penjuru negeri disimpan. Aurora dengan rasa ingin tahu mencoba sebuah alat jahit, dan tertusuklah jarinya hingga berdarah, kemudian dia pingsan.

Seluruh penghuni istana bersedih, mereka berharap hari demi hari Sang Puteri siuman. Namun harapan mereka sia-sia. Aurora tak pernah terbangun dari tidurnya.

Phillip akhirnya mengetahui bahwa gadis yang ditemuinya di hutan adalah Aurora, puteri Raja Stevan. Ia bersama ayahnya pergi menemui Raja Stevan untuk melamar gadis pujaannya. Ia kecewa karena kekasihnya tak pernah terbangun dari tidurnya.

Phillip berjanji akan terus menunggu Aurora hingga terbangun.

Tahun demi tahun berlalu, Aurora terus tertidur. Ia dijuluki Sleeping Beauty.

Phillip mulai renta dan sakit-sakitan dan akhirnya meninggal dunia tanpa sempat mewujudkan impiannya untuk menikahi Aurora. Begitu juga dengan Raja, Permaisuri dan seluruh penghuni istana meninggal dunia satu per satu tanpa melihat Aurora terbangun.

Seorang lelaki setengah baya, tubuhnya rapuh, wajahnya gelap. Dengan mendesah, dia berkata, “Cinta telah membuat suatu kekuatan menjadi lemah. Aku mewarisinya dari manusia pertama.” - Khalil Gibran

Seratus tahun telah berlalu, Raja dan seluruh penghuni istana telah berganti. Sleeping beauty tetap tertidur di sebuah kamar di istana.

Suatu hari seorang pemuda datang ke istana, ia penasaran dengan cerita tentang Sleeping Beauty. Pemuda berusaha mencuri kesempatan untuk melihatnya. Ia terpesona dengan kecantikan Sleeping Beauty, dan ia jatuh cinta. Setiap hari ia datang menegok dan berdo'a agar suatu hari Sleeping Beauty terbangun dari tidurnya. Pemuda itu tulus berdo'a tanpa putus asa. Ia mencintai Sleeping Beauty yang terus tertidur dengan hati yang tulus.

Suatu hari, dengan perasaan yang penuh kasih sayang, pemuda itu mencium kening Sleeping Beauty. Ajaib, mata Sleeping Beauty terbuka perlahan. Sleeping Beauty terbangun.

Akhirnya Sleeping Beauty melanjutkan kehidupannya yang tertunda selama seratus tahun. Ia bahagia karena ada seseorang yang mencintainya dengan tulus, yang menerima dirinya apa adanya. Kadang cinta datang tak terduga dan tak mengenal usia.

Cinta yang tulus mencairkan hati yang membeku dan membangunkan jiwa yang tertidur.

Jumat, 13 Mei 2016

Aku bukan Cinderella

“Baru kemarin aku pikir diriku sebuah fragmen bergetar tanpa irama dalam ruang kehidupan. Kini kutahu bahwa akulah ruang, dan semua kehidupan adalah fragmen-fragmen yang bergerak dalam diriku” - Khalil Gibran

Waktu masih anak-anak aku sangat menyukai cerita dongeng Cinderella. Aku ingin seperti cinderella yang akhirnya bertemu Pangeran Tampan yang membawanya ke istana, setelah berjuang melawan kekejaman kehidupan. Akhirnya bahagia dalam bahtera mengarungi lautan bersama sang kekasih. Tapi, ternyata aku bukan Cinderella.

Dan aku tidak menyukai kisah Sleeping Beauty, yang tertidur bertahun-tahun sebelum akhirnya ia bertemu dengan Pangeran tampan yang membangunkannya. Tapi, mungkin aku si Sleeping Beauty, yang hatinya tertidur bertahun-tahun menunggu Pangeran Impian membangunkanku.

Aku juga tak ingin menjadi Sinta, yang diperebutkan oleh dua pria, dan berakhir tragis karena pengusiran sang kekasih Rama ke hutan belantara hingga akhir hayatnya.

Kenapa kehidupan tidak bisa seperti yang kita inginkan?


“Kita hanyalah makhluk hidup, partikel-partikel debu yang beterbangan berputar-putar di dalam kehampaan abadi dan tak terhingga. Diri kita hanya untuk menyerah dan patuh. Jika kita mencintai, cinta kita juga tidak berasal dari kita, juga bukan kepunyaan kita. Sekiranya kita bahagia, kebahagiaan kita tidaklah dalam diri kita, tapi dalam kehidupan itu sendiri” - Khalil Gibran

Rama, Sinta, Rahwana dan ironi cinta

Rahwana :
" Aku mencintaimu, Sinta. Memang aku telah menculikmu dari Rama, tapi itu aku lakukan karena aku jatuh cinta padamu, aku ingin memilikimu. Aku membawamu ke rumahku untuk menjagamu. Aku selalu melindungimu, memastikan kamu selalu baik-baik saja. Aku penuhi segala kebutuhanmu. Aku belikan kamu baju-baju mahal dan perhiasan mewah. Semuanya aku lakukan karena aku sangat mencintaimu. Memang, uang, harta dan kemewahan tidak bisa membeli cinta. Tapi aku ingin memilikimu, memanjakanmu. Apapun yang kamu inginkan akan aku penuhi, asal jangan minta aku untuk melepaskanmu. Bisa melihatmu setiap hari membuatku bahagia. Cukup melihat senyummu saja, aku sangat bahagia.  Sinta, hiduplah bersamaku."

Sinta hanya diam.

Rahwana, lelaki gagah perkasa, disegani dan kaya raya, bertekuk lutut di hadapan Sinta. Tak berdaya. Rahwana mencintai Sinta dengan tulus. Banyak wanita-wanita cantik merayu Rahwana. Tapi cinta Rahwana hanya untuk Sinta.

"Siapa di antara kamu yang tidak merasakan bahwa kekuatan untuk mencintai adalah tanpa batas? dan sebagaimana halnya waktu, cinta tak terbagi dan tak mengenal ruang." - Khalil Gibran


Rama :
" Duabelas tahun kau tinggal di istana megah Rahwana. Kau tidur di ranjangnya. Benih siapa yang ada dalam kandunganmu, Sinta? "

Sinta hanya diam.

Rama, lelaki rupawan yang sangat dicintai Sinta. Kini Rama meragukan kesetiaan Sinta.


Sinta termenung.
" Rahwana memenjarakanku di penjara megah cintanya. Dia selalu memanjakanku. Setiap hari selalu berusaha untuk membahagiakanku. Tapi Rama, lelaki yang sangat aku cintai, mengusirku dalam keadaan hamil mengandung benihnya. Benarkah, Rama mencintaiku?"

Masihkan Sinta menolak cinta Rahwana? Masihkah Sinta mendamba cinta Rama?

" Neraka bukan dirasakan dalam siksaan. Neraka dirasakan didalam hati yang hampa." - Khalil Gibran