Nasrudin terbangun dengan kaget mendengar pintu rumah di
gedor-gedor dengan kasar.
Dan ..blak..suara pintu terbuka sekaligus..kenceeng sekali.
Nasrudin ketakutan. Itu pasti pencuri. Ia mencari-cari tempat bersembunyi….a ha..ada
sebuah kotak. Nasrudin masuk kedalam kotak besar di sudut ruangan.
Si pencuri mengobrak-abrik barang-barang yang ada di dalam rumah
Nasrudin. Pencuri itu mencari emas dan uang. Tapi ia tak menemukan apapun.
Pencuri itu hampir menyerah, tapi..ia melihat sebuah kotak besar di sudut
ruangan. “ mungkin disini tersimpan emas dan uang..” pikir si pencuri.
Pencuri langsung membuka kotak itu dan ia kaget, ternyata
isinya Nasrudin, si pemilik rumah.
“ Apa yang kamu lakukan disini?” si pencuri bertanya dengan
kesal.
“Aku bersembunyi darimu,” jawab Nasrudin.
“Kenapa?”
“Aku malu..karena aku tak punya apapun yang bisa kuberikan
padamu.”
“ Sahabatku yang papa..Jika engkau mengetahui bahwa
kemiskinan membuatmu sengsara itu mampu menjelaskan pengetahuan tentang
keadilan dan pengertian tentang kehidupan, maka engkau pasti berpuas hati
dengan nasibmu…” – Khalil Gibran