Selasa, 24 April 2012

Lady Diana, Putri yang menderita

" Panggil saya Diana, jangan Putri Diana ! " ucap Lady Diana.

24 Februari 1981 adalah hari bersejarah buat seorang gadis muda jelita, Diana Frances Spencer, yang waktu itu berumur belum genap 20 tahun. Hampir semua surat kabar dari berbagai belahan dunia memuat berita tentang pertunangannya dengan calon pewaris takhta kerajaan Inggris, Pangeran Charles. Sejak hari ia menjadi gadis kesayangan kerajaan Inggris, dan seluruh dunia mengenalnya, kemanapun ia pergi selalu dibuntuti oleh para paparazzi, tak lagi seleluasa sebelumnya. Ia pun menjadi fashion icon29 Juli 1981 mereka menikah di Katherdal St Paul, London. Ia bergelar Her Royal Highness Princess of Wales. Sejak hari itu orang memanggilnya Lady Diana atau Lady Di, dan ia jadi kesayangan pers Inggris.

Diana remaja
Diana lahir 1 Juli 1961 di Sandringham, Inggris, anak kedua dari Edward John Spencer dan Frances Spencer. Pada usia 16 tahun dia masuk Institute Alpin Videmanette di Switzerland, sekolah yang menitikberatkan pada kebudayaan dan aktifitas-aktifitas sosial. Walaupun Diana tidak termasuk murid yang berotak cemerlang dalam bidang akademis, dia mempunyai bakat di bidang olah raga renang, ski dan menyanyi.

Putri Diana dan Pangeran Charles dikaruniai dua orang putra, Pangeran William dan Pangeran Harry. Beberapa tahun kemudian pernikahan mereka mengalami keretakan karena hadirnya orang ketiga, Camilla Parker Bowles, cinta pertama Charles. Diana dikabarkan menderita bulimia dan beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri. Diana juga terlibat affair dengan beberapa pria. Mereka resmi bercerai 28 Agustus 1996 setelah hidup terpisah sejak 9 Desember 1992.

Pesta pernikahan 29 Juli 1981


" Tiga orang dalam pernikahan terasa sesak. "       
kata - kata yang diucapkan Diana tentang pernikahannya.

Diana meninggal dunia 31 Agustus 1997 karena kecelakaan mobil di terowongan D’Alma, Paris, Perancis, bersama kekasihnya Dodi Al Fayed, anak seorang konglomerat Inggris keturunan Arab Mohammad Al- Fayed.  Banyak teori konspirasi bermunculan mengiringi kematian mereka.



" Saya lebih suka menjadi ratu di hati rakyat, tetapi saya tidak melihat diri saya menjadi ratu di negeri ini. "


" Setiap orang perlu dihargai. Setiap orang memiliki potensi untuk memberi timbal balik. " 

" Saya suka menjadi pribadi yang bebas. Beberapa orang tidak menyukainya, tetapi inilah cara saya."

" Pelukan menjadi sesuatu yang luar biasa, terutama untuk anak-anak. "

" Saya tidak menginginkan hadiah. Saya tidak ingin dibeli. Saya memiliki semua yang diinginkan. Saya hanya membutuhkan seseorang di samping saya , yang membuat saya merasa aman. "


Makan malam terakhir Diana dan Dody


Diana dan Dodi
Malam terakhir beberapa jam sebelum kejadian tragis itu Dodi mengajak Diana makan malam romantis di restoran Hotel Ritz Paris, milik keluarga Al Fayed. Dodi terkenal sebagai seorang playboy yang memiliki banyak teman kencan, namun untuk candle light dinner di restoran milik keluarganya itu ia harus memiliki keyakinan lebih dulu bahwa wanita itulah yang akan menjadi pendamping hidupnya. Hanya Diana yang diajak makan malam dengan persiapan khusus.      

Selesai bersantap mereka keluar resto lewat pintu belakang, pukul 12.15 dini hari. Beberapa paparazi membuntuti mereka. Mereka segera masuk ke dalam mobil yang akan membawa mereka pulang ke Town House milik Dodi.


Di terowongan d'Alma mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan tragis yang merenggut nyawa mereka, dini hari 31 Agustus 1997.


Referensi : multi sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar