Rabu, 02 November 2016

Nasrudin dan si Pencuri

Nasrudin terbangun dengan kaget mendengar pintu rumah di gedor-gedor dengan kasar.
Dan ..blak..suara pintu terbuka sekaligus..kenceeng sekali. Nasrudin ketakutan. Itu pasti pencuri.  Ia mencari-cari tempat bersembunyi….a ha..ada sebuah kotak. Nasrudin masuk kedalam kotak besar di sudut ruangan.
Si pencuri mengobrak-abrik barang-barang yang ada di dalam rumah Nasrudin. Pencuri itu mencari emas dan uang. Tapi ia tak menemukan apapun. Pencuri itu hampir menyerah, tapi..ia melihat sebuah kotak besar di sudut ruangan. “ mungkin disini tersimpan emas dan uang..” pikir si pencuri.
Pencuri langsung membuka kotak itu dan ia kaget, ternyata isinya Nasrudin, si pemilik rumah.
“ Apa yang kamu lakukan disini?” si pencuri bertanya dengan kesal.
“Aku bersembunyi darimu,” jawab Nasrudin.
“Kenapa?”
“Aku malu..karena aku tak punya apapun yang bisa kuberikan padamu.”

“ Sahabatku yang papa..Jika engkau mengetahui bahwa kemiskinan membuatmu sengsara itu mampu menjelaskan pengetahuan tentang keadilan dan pengertian tentang kehidupan, maka engkau pasti berpuas hati dengan nasibmu…” – Khalil Gibran




Teori Relativitas Nasrudin

Suatu sore Nasrudin pulang dari pekerjaannya. Sang isteri menyambutnya dengan senyum sumringah dan berkata “ Aku punya sepotong keju untukmu !”
“ Alhamdulillah…keju sangat baik untuk kesehatan pencernaan.” Ia pun melahap sepotong keju dari piring yang disodorkan isterinya.

Keesokan harinya, Nasrudin pulang dari pekerjaannya dan langsung bertanya pada isterinya, “ Ada sepotong keju lagi untukku? “. Istrinya menjawab, “ tidak ada..”
“ Tidak apa-apa…lagipula keju tidak baik untuk kesehatan gigi. “
Istrinya bingung mendengar perkataan Nasrudin, dan ia pun bertanya, “ Saya bingung…mana yang benar..keju baik untuk kesehatan atau tidak baik?”

“ Tergantung…ada atau tidak adanya keju untukku!”


" Jika si bebal mengatakan bahwa jiwa akan lenyap seperti raga, jawabnya bahwa kembang pun akan sirna, sekalipun benih tetap ada. Itulah dalil ciptaan Tuhan." - Khalil Gibran