Rabu, 23 Mei 2018

Review Film : Anon

pic. from cgv.id
Anon artinya at the other time atau in a short time, atau mungkin juga yang dimaksud oleh film ini adalah  anonim (tanpa nama dan identitas).

Di suatu negeri di masa depan dimana pemerintah menghapus privasi semua warga negara untuk mengatasi kejahatan. Semua data, peristiwa dan apa yang dilihat dan dilakukan oleh seseorang dicatat dan direkam serta terpantau oleh pemerintah dan pihak yang berwenang. Detail data seseorang terlihat dari layar transparan di atas kepala, mengenai umur dan pekerjaan. Semua data dan rekaman kejadian disimpan di 'Ether' (sejenis server ). Dengan demikian untuk memecahkan kasus kejahatan pihak pemerintah dan penegak hukum hanya cukup membuka rekaman dari orang-orang yang terlibat dan dicurigai.

Suatu hari seorang detektif pemerintah, Sal Frieland berpapasan dengan seorang wanita tanpa identitas dan jejak digital.

Pada saat yang bersamaan Sal Frieland sedang menyelidiki beberapa kasus pembunuhan misterius. Ia mencurigai wanita cantik misterius itu sebagai pelaku tindak kriminal. Dan wanita itu memang seorang hacker yang telah meretas data di ether dan mengacaukannya.

Film ini dibintangi oleh Amanda Seyfried dan Clive Owen. Film futuristik ini bisa dikategorikan sebagai Science Fiction. Cukup menarik untuk ditonton. Tayang di CGV Cinemas.


Selasa, 22 Mei 2018

Nasi Goreng Pete dan Senja

Tempat makan favourite saya adalah Solaria Grand Metropolitan Bekasi. Bukan hanya karena hampir semua menu makanan disini cocok dengan lidah saya, tapi karena saya bisa melihat pemandangan kota dari meja makan. Dinding kaca mengelilingi area resto membuat kita bisa melihat keluar sembari bersantap.

Menu paling favourite saya adalah nasi goreng pete. Dan saya paling sering datang di sore hari menjelang senja. Saya bisa menikmati keindahan senja disini. Menyantap nasi goreng pete sembari menatap senja. Terkadang saya memesan menu lainnya. terkadang pula saya datang di siang atau malam.



Tapi yang paling saya suka dan yang paling sering adalah menyantap nasi goreng pete sembari menatap senja.

 

Kuliner : Asinan Sayur di Omah Buntut

Menu makanan yang paling saya suka di Omah Buntut Resto Mega Bekasi Hypermall adalah asinan sayur. Asinan sayur ini, menurut sepengetahuan saya adalah makanan khas Betawi, karena saya bisa menemukan makanan ini di Jakarta dan Bekasi, terutama pada saat bulan Ramadhan dan PRJ (Pekan Raya Jakarta ). Banyak ibu-ibu menggelar warung dadakan yang menjual asinan sayur ini pada bulan puasa. Rasanya yang pedas  manis dan segar sangat menggoda.

Asinan sayur terbuat dari tauge, wortel yang diparut, tahu putih diiris kecil-kecil, kacang tanah goreng, kerupuk mie,  ditaburi kuah kinca gula merah pedas manis. Seger .....sekali rasanya.
asinan sayur
es kencur

Asinan sayur di Omah Buntut ini dipatok dengan harga Rp. 20.000,- per porsi. Paling nikmat ditemani dengan minuman segar tradisional seperti es kencur, es kunyit atau es gula asam, yang dipatok dengan harga Rp. 10.000,-

Sekarang saya tak perlu menunggu bulan Ramadhan atau Pekan Raya Jakarta untuk menikmati asinan sayur. Setiap hari pun tersedia di Omah Buntut.

Omah Buntut

Kuliner : Thai Noodle Tom Yam di Slap Noodle

Karena rasa penasaran saya sewaktu seorang waiters Slap Noodle Restaurant di Aeon Mall Jakarta Garden City menawarkan paket Thai Noodle Tom Yam dan Sweet Cassava Saya pun masuk ke dalam restoran tersebut karena ingin mencicipi rasanya.

Thai Noodle Tom Yam terdiri dari kwitiaw yang dicampur dengan sop Tom Yam dan ditaburi kacang tanah giling. Rasanya seperti campuran ramen, asinan sayur dan Tom Yam, digabung jadi satu.
Thai Noodle Tom Yam

Sweet Cassava terdiri dari irisan singkong rebus ditaburi santan kelapa. Singkongnya terasa manis, seperti nya direbus dengan susu dan gula, cukup enak.
Sweet Cassava

Awan

Di tengah hiruk pikuk kota yang gersang, panas dan berdebu, saya masih sempat melihat keindahan alam berupa gumpalan awan di langit.

awan awan di langit Bekasi

dari balik jendela

Selasa, 08 Mei 2018

Perjalanan seribu kilometer melintasi tiga negara Singapura Malaysia Thailand


Travelling kali ini berbeda dari yang biasanya. Biasanya hanya pergi berdua saja dengan adik perempuanku.Kali ini saya pergi dengan rombongan. Dan kali ini bukan saja wisata kota dan shopping, tapi wisata ziarah.

Hari ke 1, 15 Januari 2018

Menghabiskan waktu 1,5 jam di atas pesawat tibalah saya dan rombongan di Changi Airport terminal 3. Ini yang ke sembilan kali saya mengunjungi negeri Singapura. Saya tidak pernah bosan berkunjung kesini, karena lingkungan yang rapi dan bersih cocok dijadikan tempat untuk refreshing, jalan-jalan sore menikmati pemandangan kota, atau hanya sekedar staycation (stay vacation). Jarak yang dekat, karena merupakan negara tetangga. Selain itu sistem transportasi umum yang nyaman dan rapi. Banyak stasiun kereta dalam kota (MRT) yang terhubung langsung dengan shopping mall dan area wisata, sehingga memudahkan turis menjelajah kota dan menghemat biaya transport. Dan banyak area publik yang gratis tapi nyaman untuk bersantai dan kongkow-kongkow.



Setelah melewati proses imigrasi kami naik skytrain ke terminal 1 untuk makan di canteen staff di lantai basement. Meskipun sebutannya kantin staff, area ini lebih menyerupai food court. Banyak makanan halal disini, harganya pun murah-murah, jauh lebih murah daripada food court yang ada di mall-mall Jakarta. Nasi goreng, roti prata, teh tarik dll. rata-rata hanya dipatok 1 s.d 1,5 Sing Dollar saja. Dan tak usah khawatir, piring dan alat makan lainnya dipisah antara counter halal dan tidak halal.

Kami mampir sebentar di Merlion Park untuk sekedar selfie dan duduk duduk seperti pengunjung lainnya. Kemudian kami naik kembali kendaraan sewaan untuk ziarah ke makam Habib Nuh dan Sholat Ashar di Mushola yang ada di sana. 
Makam Habib Nuh 



Setelah itu kami belanja oleh-oleh di Bugis Street, barang barang disini lebih murah dari Lucky Plaza.

Dari kota Singapura kami menuju kota Melaka Malaysia. Setelah melalui perjalanan panjang sekitar lima jam melewati perbatasan Singapura dan Malaysia, serta melalui proses imigrasi Singapura dan imigrasi Malaysia, kami tiba di hotel Melaka. Saya langsung beristirahat dan tidur.

Hari ke 2, 16 Januari 2019

Jam 8 pagi setelah sarapan di hotel kami berangkat menuju Kota Merah. Gedung,-gedung di kota ini berwarna merah. Kami berjalan menyusuri sungai Melaka. Mengunjungi benteng dan kapal peninggalan Portugis. 
Kota Merah

Sungai Melaka

Di sekitar benteng peninggalan Portugis saya menjumpai seorang Madamme Portugis yang sedang memainkan biola.

Kapal peninggalan Portugis

Dari Kota Merah kami menuju kawasan Putrajaya. Kami mengunjungi sebuah Mesjid yang megah. Banyak turis datang kesini, termasuk turis non muslim. Saya melihat banyak turis dari Tiongkok berkunjung kesini. Semua yang datang ke mesjid harus berpakaian tertutup, yang perempuan memakai kerudung. Dan wanita non muslim diwajibkan memakai jubah warna merah tua yang menyerupai jubah Harry Potter untuk menutupi tubuh dan rambut. Banyak pengunjung yang Sholat dan foto selfie disini.
Mesjid Putrajaya

Mesjid Putrajaya

Seberang mesjid tampak bangunan megah yang merupakan kantor kementerian. Kawasan Putrajaya ini adalah pusat pemerintahan.
depan kantor Kementerian Malaysia

Dari kawasan Putrajaya tour dilanjutkan ke Kuala lumpur. Kami mengunjungi Menara Petronas yang terkenal itu. Foto-foto selfie sembari melepas lelah dan pegal-pegal.

Menara Petronas

Dari Petronas kami menuju hotel untuk istirahat setelah sebelumnya makan malam di sebuah rumah makan yang menyajikan menu masakan Indonesia, rasanya sama enaknya dengan yang ada di Indonesia. Kami menginap di sebuah hotel di kawasan Bukit Bintang.

Saya bersama teman sekamar tak melewatkan kesempatan untuk menikmati kemeriahan malam di kawasan Bukit Bintang ini. Tentunya tak lupa belanja dan kuliner. Acara belanja dimulai dengan masuk ke Vinnci Store yang lagi menggelar sale, harganya jauh lebih murah dengan Vinnci Store yang ada di mall-mall besar Jakarta. Pengunjung Vinnci Store ini kebanyakan berwajah Arab. Saya membeli dua buah pasmina/kerudung dan kacamata. Kemudian saya masuk ke H&M dan Zara, yang juga lagi memberikan diskon sampai dengan 70 %. Saya pasti tak melewatkan belanja di store brand internasional ternama ini, mumpung sale. Saya membeli beberapa potong pakaian disini. Karena toko mau tutup kami pun segera keluar toko.

Ada kejadian lucu dalam perjalanan pulang ke hotel setelah berbelanja. Kami tersesat hingga sekitar satu kilometer, salah mengambil arah. Kami kecapaian, lalu duduk di bangku di pinggir jalan. Suasana yang ramai dan meriah membuat kami tenang, meskipun kami hanya berdua, perempuan lagi. Saya mencoba membuka aplikasi waze. Alhamdulillah....sinyal bagus. Akhirnya kami jalan mengikuti petunjuk dari waze. Sepanjang perjalanan kami mendengar banyak lagu dangdut Indonesia dinyanyikan oleh pemusik jalanan. Dan...di tengah perjalanan kami melihat salah satu teman kami, Mr. Bimbang Al Galau, tengah asik berjoget diiringi lagu dangdut Goyang Duma yang tengah populer di Indonesia. Antara percaya dan tidak, benarkah dia, teman kami, yang lagi asik berjoget bersama rombongan musik jalanan. Dia berjoget heboh sekali. Kami pun berhenti berjalan dan menyaksikan dulu pertunjukan para seniman jalanan ini. Saya melihat Mr. Al Galau mengelilingi penonton sambil berjoget heboh dan menerima uang saweran dari penonton. Dia melakukan semua itu katanya untuk membantu rombongan musik jalanan itu agar memperoleh uang yang banyak, ia tak seringgit pun ambil uang yang diberikan oleh penonton (kirain.... sengaja ngamen karena kehabisan uang).

Sampai hotel saya memilih tidur karena sudah terlalu capek. Beberapa teman masih asik di luar hotel.

Hari ke 3, 17 Januari 2018

Setelah sarapan rombongan kembali melanjutkan tour. Selama perjalanan kami tertawa-tawa gembira menyaksikan rekaman  video pertunjukan Mr Bimbang Al Galau. Destinasi pertama hari ini adalah ziarah ke makam Syeh Nur Kholidi. Lanjut ke Batu Cave dan mengunjungi istana kerajaan Malaysia (pintu gerbang istana saja).
gerbang istana

di depan gerbang istana

Dan yang paling mengasyikan, destinasi selanjutnya, Genting Highland Resort. O iya..sebelum ke Istana dan Genting Highland kami foto selfie di depan Kantor Kementrian Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia yang instragrammable.

selfie depan kantor Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan

Selama perjalanan ke Genting Highland kami disuguhi dengan pemandangan alam yang indah. Setelah beberapa  jam kami tiba di lokasi. Kami masuk  ke sebuah bangunan yang lebih menyerupai mall. Banyak cafe, restoran dan outlet brand internasional disini. Dan...ada outlet Vinnci disini, lagi sale. Saya pun belanja lagi. Saya membeli 2 pcs dress panjang dan 2 pcs ikat pinggang.

Setelah hampir dua jam kami belanja dan mengitari area shopping mall, akhirnya tiba juga waktu untuk naik kereta gantung. Antrean panjang sekali.



Pemandangan alam Genting dilihat dari ketinggian di atas kereta gantung sangat indah.

Dari Genting Highland tour dilanjutkan dengan perjalanan malam menuju Propinsi Songkhla Thailand. Kami bermalam di perjalanan (nginap di bus). Perjalanan dari Genting Highland ke perbatasan negara Thailand memakan waktu kurang lebih dua belas jam.

Hari ke 4, 18 Januari 2018

Jam 7 pagi kami tiba di perbatasan. Setelah melewati proses imigrasi Malaysia dan imigrasi Thailand kami menuju Propinsi Songkhla. Tour Thailand dimulai dengan ziarah ke makam Syeikh Abdurrahman Al Falembangi dan mengunjungi pondok pesantren yang ada di sana.

Jalan setapak menuju makam Syekh Abdurrahman Al Falembangi

Makam Syekh Abdurrahman Al Falembangi

Kemudian mengunjungi patung Sleeping Budha yang sangat besar di propinsi Songkhla, Thailand Selatan. Penduduk Songkhla ini mayoritas menganut agama Islam. Seperti halnya Indonesia, negeri Thailand juga memiliki dan menghormati perbedaan agama.

Sleeping Budha 

Perjalanan diteruskan ke pantai Semila. Turun dari bis saya membeli es krim kelapa khas Thailand, terus duduk di kursi di pinggir pantai menikmati semilir angin dan keindahan pemandangan pantai. Di pantai ini banyak kursi dan bangku di pinggir pantai. Beberapa teman ada yang naik kuda dan ada juga yang sibuk belanja oleh-oleh.




Sebelum istirahat di hotel kami makan malam di Chalee D'Hatyai Restaurant, yang menyajikan sop Tom Yam ter-enak yang pernah saya cicipi.


Tour di Songkhla Thailand diakhiri dengan menginap di Ambassador Hotel Hadyai.Tak lupa sebelum istirahat tidur kami menjajal tempat kuliner dan belanja oleh-oleh di sekitar hotel.



Hari ke 5, 19 Januari 2018

Jam 8 pagi setelah sarapan tour dilanjutkan dengan perjalanan panjang melewati  perbatasan negara Thailand dan Malaysia, serta proses imigrasi Thailand dan imigrasi Malaysia, menghabiskan waktu sekitar enam jam perjalanan, kami tiba di Pulau Penang Malaysia dengan melewati dua buah jembatan sepanjang 13 km dan 23 km.

Di Penang rombongan tour ziarah ke sebuah makam (saya lupa namanya), kuliner makanan khas Melayu dan belanja oleh-oleh.

Perjalanan hari ke 5 diakhiri dengan menginap di hotel dekat bandara Sepang.
Perjalanan tour sepanjang seribu kilometer melalui jalur darat melintasi tiga negara Singapura, Malaysia dan Thailand telah berakhir.

Hari ke 6, 20 Januari 2018

Jam 4 pagi kami cek out hotel menuju Bandara Sepang. Penerbangan kami dari Sepang Malaysia menuju Jakarta jam 7.30.





Selasa, 01 Mei 2018

Tuhan Maha Tahu

Pengarang : anonim

Setiap hari bapak tua itu berjualan tahu di pasar. Pagi - pagi sekali ia berjalan membawa dagangannya melewati pematang sawah untuk sampai ke jalan raya, kemudian dia naik angkot langganannya menuju pasar. Setiap pagi ia selalu berdoa agar dagangannya laris.  Dagangannya selalu laris manis, karena selain rasa tahu yang dijualnya enak, si bapak selalu bersikap ramah kepada pelanggan.

Suatu hari, ketika ia melewati sawah menuju jalan raya untuk naik angkot langganannya, entah kenapa tiba-tiba ia terpeleset dan nyemplung ke sawah. Semua
 dagangannya jatuh ke sawah, hancur berantakan. Ia mengeluhkan kesialannya. Ia berkata : " Tuhan...mengapa kau beri cobaan ini? Padahal setiap hari aku selalu berdoa setiap pagi " . Dia pun pulang kembali ke rumah dengan membawa tahu dagangannya yang sudah hancur berantakan.

Tapi dua jam kemudian ia mendengar kabar, bahwa angkot langganannya yg setiap hari ia naiki, pagi itu jatuh ke dalam jurang. Semua penumpangnya tewas.  Dia pun mensyukuri kejadian yang dialaminya pagi tadi, kalau saja ia tidak terpeleset jatuh ke sawah, mungkin ia juga menjadi salah satu penumpang angkot yang tewas.

Sorenya ada seorang peternak bebek datang ke rumahnya hendak membeli tahu untuk makanan bebek. Peternak bebek itu mencari tahu yang  rusak atau hancur karena hanya untuk campuran makan bebek  saja. Spontan bapak pedagang tahu itu nangis bahagia karena tahunya yg remek dibeli semua oleh peternak bebek  itu. Ia pun kembali mengucap syukur.

Doa tidak harus dikabulkan sesuai permintaan, tapi terkadang Tuhan menggantinya dengan sesuatu yang jauh lebih baik daripada yang diminta.

Tuhan Maha Tahu kebutuhan kita, dibandingkan diri kita sendiri.