masa lampau sangat berguna untuk menjadi kaca benggala masa yang akan datang.
Jumat, 28 Desember 2018
Liburan di Waterboom Cipaku Ciamis
Liburan sekolah telah tiba. Warga sekitar Ciamis dan Tasikmalaya tak perlu jauh-jauh mengajak anak-anak pergi liburan, di Ciamis sudah ada tempat wisata Waterboom Cipaku.
Rabu, 26 Desember 2018
Selfie di Tirta Pasir Raya Panjalu
Wisata Tirta Pasir Raya Panjalu berlokasi sekitar 30km dari pusat kota Tasikmalaya. Keindahan alamnya cocok sekali untuk dijadikan tempat selfie.
Kolam renang berada di puncak area wisata.
Untuk masuk ke area wisata ini cukup membayar Rp 20.000,- termasuk tiket masuk kolam renang.
Aku mendengar anak sungai merintih
bagai seorang janda yang menangis meratapi kematian anaknya dan aku kemudian
bertanya, “Mengapa engkau menangis, sungaiku yang jernih?" Dan sungai itu
menjawab, "Sebab aku dipaksa mengalir ke kota tempat Manusia merendahkan dan
mensia-siakan diriku dan menjadikanku minuman-minuman keras dan mereka
memperalatkanku bagai pembersih sampah, meracuni kemurnianku dan mengubah
sifat-sifatku yang baik menjadi sifat-sifat buruk.”
Dan aku mendengar burung-burung menangis, dan aku bertanya, “Mengapa engkau menangis, burung-burungku yang cantik?”
Dan salah satu dari burung itu terbang mendekatiku, dan hinggap di hujung sebuah cabang pohon dan berkata, “Anak-anak Adam akan segera datang di ladang ini dengan membawa senjata-senjata pembunuh dan menyerang kami seolah-olah kami adalah musuhnya. Kami sekarang terpisah di antara satu sama yang lain, sebab kami tidak tahu siapa di antara kami yang bisa selamat dari kejahatan Manusia. Ajal memburu kami ke mana pun kami pergi.”
Dan aku mendengar burung-burung menangis, dan aku bertanya, “Mengapa engkau menangis, burung-burungku yang cantik?”
Dan salah satu dari burung itu terbang mendekatiku, dan hinggap di hujung sebuah cabang pohon dan berkata, “Anak-anak Adam akan segera datang di ladang ini dengan membawa senjata-senjata pembunuh dan menyerang kami seolah-olah kami adalah musuhnya. Kami sekarang terpisah di antara satu sama yang lain, sebab kami tidak tahu siapa di antara kami yang bisa selamat dari kejahatan Manusia. Ajal memburu kami ke mana pun kami pergi.”
Kini, matahari terbit dari balik
puncak pergunungan, dan menyinari puncak-puncak pepohonan dengan rona mahkota.
Kupandangi keindahan ini dan aku bertanya kepada diriku sendiri, "Mengapa
Manusia mesti menghancurkan segala karya yang telah diciptakan oleh alam?"
~ Kahlil Gibran ~
Langganan:
Postingan (Atom)