Senin, 04 Februari 2013

Romeo dan Juliet, kisah cinta nan tragis



"Cinta adalah satu-satunya bunga yang dapat tumbuh dan berbunga tanpa bantuan musim"             - Khalil Gibran



Di kediaman keluarga Lord Montague yang megah dan mewah, Bonvalio merasa khawatir ketika ia melihat sepupu sekaligus sahabatnya Romeo tampak murung. Ia pun berusaha untuk berbicara dengan pemuda yang lagi gundah gulana itu. Setelah  berbincang-bincang akhirnya Bonvalio mengetahui bahwa Romeo sedang jatuh cinta kepada seorang gadis, Rosaline, keponakan Lord Capulet.
Keluarga Capulet selalu berseteru dengan keluarga Montague. Penduduk Verona dan pemimpin wilayah setempat sudah mengetahui hal ini dan tak ada yang dapat melerai perselisihan mereka.

Lukisan karya Francesco Hayez
Suatu hari diadakan pesta dansa di rumah besar keluarga Lord Capulet. Mercutio, keponakan Lord Capulet, adalah sahabat Romeo dan Bonvalio. Mercutio dan Bonvalio memaksa Romeo untuk datang ke pesta tersebut secara diam-diam. Romeo akhirnya bersedia pergi ke pesta tersebut dengan berharap ia bisa bertemu dengan wanita yang telah membuatnya tergila-gila, Rosaline. Namun di pesta tersebut Romeo melihat seorang gadis muda jelita. Ia pun terpesona oleh kecantikannya. Romeo lalu berkenalan dengannya. Romeo dan gadis itu berdansa bersama. Gadis itu adalah Juliet, puteri Lord Capulet. Juliet pun jatuh hati dengan pemuda itu.
 

" Itulah benih yang ditaburkan oleh Ishtar, dewi cinta, dari suatu tempat yang tinggi. Mata mereka menaburkan benih di dalam ladang hati, perasaan memeliharanya, dan jiwa membawanya kepada buah-buahan." - Khalil Gibran


Setelah perkenalan di pesta tersebut, sepasang muda-mudi itu sering bertemu diam-diam. Mencuri-curi kesempatan untuk berkencan. Mereka tidak peduli dengan larangan dari keluarga mereka. Mereka tidak peduli pada kenyataan kedua keluarga mereka bermusuhan.
 
“Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku… sebengis kematian… Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara…, di dalam pikiran malam. Hari ini… aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan… sekecup ciuman” - Khalil Gibran


Di tengah hiruk pikuk pertempuran dua keluarga, Romeo dan Juliet menjalin cinta. Cinta yang terlarang. Tentu saja banyak sekali rintangan yang harus mereka lalui. Lord dan Lady Capulet telah menjodohkan Juliet dengan Pangeran Paris, seorang pangeran tertampan di Perancis
 

Romeo dan Juliet tidak menyerah. Pastor Friar Laurence membantu mewujudkan cinta mereka kedalam ikatan pernikahan diam-diam. Pernikahan ini diharapkan dapat meredam permusuhan yang selama ini tidak dapat diselesaikan. Dan sang Pastor menyarankan Juliet untuk berpura-pura menerima perjodohan yang diatur keluarganya. 
 

" Dan, apa yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir hidupku, kerana cinta adalah semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya." - Khalil Gibran


Meskipun Romeo dan Juliet telah bersatu dalam ikatan suami isteri, perjalanan cinta mereka tidaklah mulus. Tybalt, sepupu Juliet, menantang Romeo berkelahi, namun ditolak. Mercutio merasa tersinggung dengan sikap Tybalt, dan mengajaknya bertarung atas nama Romeo. Mercutio terluka parah, dan hampir mati. Sehingga Romeo terpaksa membunuh Tybalt. Hal ini membuat Pangeran Verona menghukum dan mengusir Romeo dari Verona..



“Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan” - Khalil Gibran


Lukisan karya Frank Bernard Dicksee
Lord Capulet melihat kesedihan Juliet dan memaksa puterinya itu untuk menikahi Pangeran Paris. Juliet mendatangi Friar Laurence untuk meminta pertolongan. Akhirnya pastor itu meracik sejenis ramuan yang akan membuat Juliet koma seperti orang mati. Juliet meminum ramuan tersebut dan mengalami koma pada hari pernikahannya dengan Pangeran Paris.Juliet dikabarkan meninggal.

Friar Laurence memberi pesan kepada Romeo, agar dapat menjemput Juliet, setelah ia terbangun. Namun, apa yang terjadi di luar perkiraan sang pastor. Pesan itu tidak sampai ke Romeo, ia malah mendapat kabar jika Juliet telah meninggal akibat meminum racun. Romeo kemudian mendapati Juliet dalam peti mati di sebuah ruangan gereja. Romeo patah hati dan bunuh diri.
 

“Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta… terus hidup… sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan…” -Khalil Gibran


Juliet terbangun dan sangat terkejut, mendapati Romeo meninggal di sisinya dengan belati tertancap di perutnya. Juliet tak sanggup hidup tanpa Romeo. Ia akhirnya mengambil belati dari perut Romeo dan menancapkan ke perutnya. Akhirnya kedua sejoli itu mati bersama.



“Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini… pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang” - Khalil Gibran



Berita kematian sepasang kekasih ini menggemparkan kota Verona. Keluarga Capulet dan keluarga Montague terguncang mendapati putera dan puteri yang dicintai telah meninggal dunia. Setelah mendengar penuturan dari Friar Laurence kedua keluarga yang selalu berseteru itu mengakhiri permusuhan diantara mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar