“Jika ada keyakinan yang dapat menggerakkan gunung, itu adalah keyakinan dalam diri Anda.”
( Marie von Ebner-Eschenbach )
Mak Eroh (gambar diambil dari koalisiperempuan.or.id) |
Begitulah intisari dari kisah dongeng anak-anak itu.
Tahun 1988, nama Mak
Eroh sempat menyedot publik nasional. Saat itu, semua orang ramai memperbincangkannya
. Mak Eroh, waktu itu berumur 50 tahun, perempuan dari Kampung Pasirkadu, Desa
Santana Mekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat memang
telah mengukir prestasi besar.
Apa yang membuat nama
Mak Eroh melambung? Mak Eroh, bergelantungan seorang diri di lereng yang tegak
di tebing cadas, di lereng timur laut Gunung Galunggung. Mak Eroh berhasil
berjuang sendirian membuat saluran air sepanjang 47 hari. Ketika pertama kali
Mak Eroh melakukannya, banyak masyarakat sekitar yang mencibir tindakannya.
Tapi hal itu tidak menyurutkan langkahnya untuk terus bekerja. Mak Eroh percaya
akan kemampuan nya, walau saat itu usianya boleh dibilang tidak muda. Seorang
wanita yang mustinya menikmati hari tuanya dengan menimang atau bermain dengan
cucu.
" Jangan pernah ragukan kebaikan didalam dirimu. Karena itu tidak pantas." (Dodinsky)
" Jangan pernah ragukan kebaikan didalam dirimu. Karena itu tidak pantas." (Dodinsky)
Mak Eroh yang hanya
mengecap pendidikan hingga kelas III SD dan memiliki tiga orang anak, dalam
aksinya menggunakan tali areuy, tali sejenis rotan sebagai penahan ketika
bergelantungan. Sedangkan alat yang dipakai untuk ‘mengebor’ tebing cadas
hanyalah cangkul dan balincong, serupa linggis pendek
Saluran untuk mengalirkan air dari Sungai
Cilutung akhirnya berhasil diselesaikan. Berhentikah tindakan Mak Eroh mengebor
tebing cadas? Belum. Dengan semangat yang tak kenal menyerah, Mak Eroh
melanjutkan membuat saluran air berikutnya sepanjang 4,5 kilometer mengitari 8
bukit dengan kemiringan 60-90 derajat. Bukan main! Pengerjaannya kali ini
dibantu oleh warga desa yang mau membantunya, setelah melihat dengan mata
kepala sendiri hasil yang telah dilakukan Mak Eroh. Dalam waktu 2,5 tahun,
pekerjaan lanjutan itu terselesaikan dengan baik. Hasilnya? Bukan hanya lahan
pertanian sawah Desa Santana Mekar yang terairi sepanjang tahun. Tapi juga dua
desa tetangga yang ikut menikmati kucuran air hasil kerja keras Mak Eroh
setelah warganya membuat saluran penerus, yaitu Desa Indrajaya dan Sukaratu.
" Keyakinan menciptakan kenyataan." (William James)
" Keyakinan menciptakan kenyataan." (William James)
Aksi Mak Eroh akhirnya sampai juga ketelinga
Presiden Suharto. Atas aksinya yang tergolong berani dan memberikan manfaat
yang besar bagi masyarakat sekitar, Mak Eroh mendapat penghargaan Upakarti
Lingkungan Hidup pada tahun 1988. Setahun kemudian, dia juga meraih penghargaan
lingkungan dari PBB.
Dua kisah di atas memberi hikmah bahwa sebenarnya
kita memiliki kepercayaan diri yang tinggi atas kemampuan yang dimiliki.
Percaya akan kemampuan diri sendiri. Jadilah lokomotif, dan teruslah bergerak
untuk maju.
Sumber :
resensi.net
punten, sanes upakarti rupina kanggo lingkungan hidup mah disebatna kalpataru
BalasHapushatur nuhun aa,,kanggo informasina
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTolong pengetahuan dan kisah nyata Mak EROH ini di serr pada anak-anak muda, bahkan di masukkan KURIKULUM SEKOLAH, biar menjadi Inspirasi anak-anak muda sekarang. Bahwa kita sebenarnya bisa ! Apalagi saat ini dengan bergabungnya Masyarakat Ekonomi Asia ( MEA ) Kita wajib memberi motifasi kepada generasi muda kita, dan Alhamdulillah anak dari Presiden kita telah memberi contoh untuk itu.
BalasHapusSaaya sengaja masuk di laman ini, pada saat aku mengingat semasa remaja melihar Biografi mamak Eroh di telefisi tahun 80 an. Dan alhamdulillah informasi ini sudah saya serr di komunitas tempat bekerja kami, untuk memberi motivasi.
BalasHapusTerimakasih pemberi laman ini, semoga anak-anak kami ikut mendengar dan membaca kisah ini
Aamiin.....mudah mudahan. Terima kasih telah membaca dan memberi comment pak.
BalasHapus