“Baru kemarin aku pikir diriku sebuah fragmen bergetar tanpa irama dalam ruang kehidupan. Kini kutahu bahwa akulah ruang, dan semua kehidupan adalah fragmen-fragmen yang bergerak dalam diriku” - Khalil Gibran
Waktu masih anak-anak aku sangat menyukai cerita dongeng Cinderella. Aku ingin seperti cinderella yang akhirnya bertemu Pangeran Tampan yang membawanya ke istana, setelah berjuang melawan kekejaman kehidupan. Akhirnya bahagia dalam bahtera mengarungi lautan bersama sang kekasih. Tapi, ternyata aku bukan Cinderella.
Dan aku tidak menyukai kisah Sleeping Beauty, yang tertidur bertahun-tahun sebelum akhirnya ia bertemu dengan Pangeran tampan yang membangunkannya. Tapi, mungkin aku si Sleeping Beauty, yang hatinya tertidur bertahun-tahun menunggu Pangeran Impian membangunkanku.
Aku juga tak ingin menjadi Sinta, yang diperebutkan oleh dua pria, dan berakhir tragis karena pengusiran sang kekasih Rama ke hutan belantara hingga akhir hayatnya.
Kenapa kehidupan tidak bisa seperti yang kita inginkan?
“Kita hanyalah makhluk hidup, partikel-partikel debu yang beterbangan berputar-putar di dalam kehampaan abadi dan tak terhingga. Diri kita hanya untuk menyerah dan patuh. Jika kita mencintai, cinta kita juga tidak berasal dari kita, juga bukan kepunyaan kita. Sekiranya kita bahagia, kebahagiaan kita tidaklah dalam diri kita, tapi dalam kehidupan itu sendiri” - Khalil Gibran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar