Jumat, 03 Juni 2016

Rahwana, sang pecinta sejati

Aku lebih memilih Rahwana, sang pecinta sejati.

Rahwana berjuang untuk merebut diri Sinta dan berusaha terus untuk mendapatkan cinta Sinta. Setiap hari Rahwana merayu Sinta. Dengan kata-kata yang lembut ia mengatakan cinta. Ia tak pernah memaksa Sinta untuk memenuhi hasratnya, karena ia hanya menginginkan cinta Sinta. Ia sabar menunggu hingga Sinta berbalik mencintainya. 

Sedangkan Rama, tak pernah menjemput Sinta, ia hanya menyuruh temannya, Hanoman, untuk menyerahkan cincin kepada Sinta. Ia tak pernah datang sendiri untuk menjemput Sinta. Ia berperang melawan Rahwana demi egonya. Bahkan, ia tega menyuruh Sinta untuk masuk ke dalam api, untuk membuktikan kesuciannya. Lalu mengusir Sinta yang hamil tua ke hutan belantara, sampai akhirnya Sinta meninggal dunia disana. 

Sebelum menghebuskan nafas terakhir Sinta melahirkan dua orang anak lelaki kembar. Rahwana yang menyelamatkan dan merawat anak-anak Sinta. Saat itu Rahwana telah menjadi pertapa di hutan. Rahwanalah yang selalu melindungi Sinta, selama hidup dan sesudah kematiannya.

Rahwana memang pecinta sejati.

Dan seperti yang Khalil Gibran katakan :

"Apabila kamu benar-benar mencintai seseorang,
jangan lepaskan dia..
jangan percaya bahwa melepaskan selalu berarti kamu
benar-benar mencintai
melainkan......berjuanglah demi cintamu
Itulah cinta sejati
Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan daripada
berjalan bersama orang ‘yang tersedia’
Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai daripada
orang yang berada di sekelilingmu
Lebih baik menunggu orang yang tepat
karena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang
hanya dengan ‘seseorang’ " 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar