Suatu hari Nasrudin bertemu dengan Hakim Kota yang terkenal pandai dan bijaksana. Kemudian mereka terlibat pembicaraan dan perdebatan yang seru. Pada masa itu para cendekiawan sering berpikir hanya dari satu sisi saja, begitu juga dengan Bapak Hakim tersebut.
Setelah berbincang berbagai hal, akhirnya Hakim Kota itu bertanya pada Nasrudin, “Seandainya Anda diminta untuk memilih antara kekayaan dan kebijaksanaan, mana yang akan Anda pilih?”
“Tentu, saya memilih kekayaan.” jawab Nasrudin.
Hakim spontan membalas , “Anda adalah cendekiawan yang terkenal bijak. Tapi Anda lebih memilih kekayaan daripada kebijaksanaan?”
Nasrudin balik bertanya, “Kalau pilihan Anda sendiri?”
“Tentu, saya memilih kebijaksanaan.” tandas Sang Hakim Kota.
“Kodrat manusia......memilih untuk memperoleh apa yang tidak dimilikinya." Nasrudin berucap.
" Di dalam hasrat manusia, ada kekuatan kerinduan yang mengubah kabut dalam diri menjadi matahari." - Khalil Gibran
Hakim spontan membalas , “Anda adalah cendekiawan yang terkenal bijak. Tapi Anda lebih memilih kekayaan daripada kebijaksanaan?”
Nasrudin balik bertanya, “Kalau pilihan Anda sendiri?”
“Tentu, saya memilih kebijaksanaan.” tandas Sang Hakim Kota.
“Kodrat manusia......memilih untuk memperoleh apa yang tidak dimilikinya." Nasrudin berucap.
" Di dalam hasrat manusia, ada kekuatan kerinduan yang mengubah kabut dalam diri menjadi matahari." - Khalil Gibran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar