Pada suatu waktu seorang ibu muda melahirkan seorang bayi perempuan. Tak lama kemudian sang ibu
wafat meninggalkan si mungil cantik bersama ayahnya. Dan sang ayah tentunya
tidak bisa hidup sendirian membesarkan putrinya tanpa seorang istri
disampingnya. Maka sang ayah yang seorang duda akhirnya mencari seorang wanita
untuk dijadikan istrinya dan ibu dari putrinya. Ia lalu bertemu dan menikah dengan
seorang janda muda yang memiliki dua puteri. Beberapa waktu kemudian iapun wafat
meninggalkan sang gadis bersama ibu tiri dan dua saudari tiri.
Malang nasib
Cinderella, gadis yatim piatu itu. Ibu tiri dan saudari-saudari tirinya memperlakukannya
sangat buruk, bahkan menjadikannya seorang pembantu di rumahnya sendiri (rumah
besar warisan orang tuanya untuk Cinderella). Cinderella bersabar hati
menghadapi perlakuan mereka. Ia dengan tulus ikhlas menerima nasibnya tanpa
mengeluh dan menggerutu.
Suatu hari
kerajaan mengumumkan bahwa akan diadakan suatu pesta dansa. Di pesta itu
pangeran pewaris kerajaan akan mencari dan memilih gadis-gadis cantik untuk dijadikan
pendamping hidupnya. Gadis-gadis dari seluruh negeri diundang untuk hadir,
termasuk kedua saudari tiri Cinderella.
Seorang peri
datang tiba-tiba menghampiri Cinderella. Ia menyambut hangat ibu peri tanpa
memiliki rasa curiga, karena yakin akan kebaikan hati sang peri dan semua akan
berjalan dengan baik. Peri itu menolongnya dan mendandaninya sehingga berubah
seketika menjadi gadis yang sangat jelita. Cinderella yakin penampilan yang
sempurna memiliki kekuatan yang mempesonakan. Ibu peri juga telah menyediakan
sebuah kendaraan untuk Cinderella berangkat ke pesta. Cinderella tidak
menyia-nyiakan kesempatan ini. Namun Ibu Peri berpesan supaya Cinderella pulang
sebelum jam dua belas malam meskipun pesta belum berakhir.
Cinderella pun
pergi ke pesta. Ia tidak merasa khawatir meskipun harus pergi sendiri. Di pesta Pangeran melihat Cinderella dan terpesona oleh
kecantikannya. Pangeran tak lagi menghiraukan gadis-gadis lainnya. Cinderella menerima
ajakan Pangeran untuk berdansa dengan penuh percaya diri. Tapi tak lama
kemudian Cinderella melihat jam dinding menunjukkan hampir jam dua belas malam,
iapun terburu-buru pulang hingga tak sadar sebelah sepatunya tertinggal di
ruang pesta. Meskipun ia sangat menikmati dansa bersama pangeran dan ia juga jatuh cinta sama pangeran, Cinderella menepati janjinya pada ibu peri. Cinderella yakin bahwa kalau pangeran mencintainya, ia pasti akan mencarinya.
Esok hari
setelah pesta usai Sang Pangeran bersama para pengawalnya berkeliling negeri membawa sebelah sepatu
kaca. Ia mengetuk setiap rumah gadis-gadis. Berharap bertemu dengan si gadis pemilik sepatu.
Tak ada
gadis yang kakinya pas dengan sebelah sepatu kaca itu, termasuk kaki kedua saudari tiri Cinderella. Pangeran hampir kecewa serta putus asa,
namun akhirnya ia bertemu juga dengan Cinderella. Dan sepatu itupun pas di kaki
Cinderella. Pangeran merasa bahagia karena telah menemukan gadis idamannya yang
ditemuinya di pesta dansa. Pangeran pun memboyong Cinderella ke istananya.
Cinderella hidup berbahagia bersama Pangeran. Ia pun melupakan pengalaman-pengalaman buruk masa lalunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar