Selasa, 24 Juli 2012

Cinderella, gadis yatim piatu yang memikat Pangeran


Pada suatu waktu seorang ibu muda melahirkan seorang bayi perempuan. Tak lama kemudian sang ibu wafat meninggalkan si mungil cantik bersama ayahnya. Dan sang ayah tentunya tidak bisa hidup sendirian membesarkan putrinya tanpa seorang istri disampingnya. Maka sang ayah yang seorang duda akhirnya mencari seorang wanita untuk dijadikan istrinya dan ibu dari putrinya. Ia lalu bertemu dan menikah dengan seorang janda muda yang memiliki dua puteri. Beberapa waktu kemudian iapun wafat meninggalkan sang gadis bersama ibu tiri dan dua saudari tiri.

Malang nasib Cinderella, gadis yatim piatu itu. Ibu tiri dan saudari-saudari tirinya memperlakukannya sangat buruk, bahkan menjadikannya seorang pembantu di rumahnya sendiri (rumah besar warisan orang tuanya untuk Cinderella). Cinderella bersabar hati menghadapi perlakuan mereka. Ia dengan tulus ikhlas menerima nasibnya tanpa mengeluh dan menggerutu.

Suatu hari kerajaan mengumumkan bahwa akan diadakan suatu pesta dansa. Di pesta itu pangeran pewaris kerajaan akan mencari dan memilih gadis-gadis cantik untuk dijadikan pendamping hidupnya. Gadis-gadis dari seluruh negeri diundang untuk hadir, termasuk kedua saudari tiri Cinderella.

Seorang peri datang tiba-tiba menghampiri Cinderella. Ia menyambut hangat ibu peri tanpa memiliki rasa curiga, karena yakin akan kebaikan hati sang peri dan semua akan berjalan dengan baik. Peri itu menolongnya dan mendandaninya sehingga berubah seketika menjadi gadis yang sangat jelita. Cinderella yakin penampilan yang sempurna memiliki kekuatan yang mempesonakan. Ibu peri juga telah menyediakan sebuah kendaraan untuk Cinderella berangkat ke pesta. Cinderella tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Namun Ibu Peri berpesan supaya Cinderella pulang sebelum jam dua belas malam meskipun pesta belum berakhir.

Cinderella pun pergi ke pesta. Ia tidak merasa khawatir meskipun harus pergi sendiri. Di pesta Pangeran melihat Cinderella dan terpesona oleh kecantikannya. Pangeran tak lagi menghiraukan gadis-gadis lainnya. Cinderella menerima ajakan Pangeran untuk berdansa dengan penuh percaya diri. Tapi tak lama kemudian Cinderella melihat jam dinding menunjukkan hampir jam dua belas malam, iapun terburu-buru pulang hingga tak sadar sebelah sepatunya tertinggal di ruang pesta. Meskipun ia sangat menikmati dansa bersama pangeran dan ia juga jatuh cinta sama pangeran, Cinderella menepati janjinya pada ibu peri. Cinderella yakin bahwa kalau pangeran mencintainya, ia pasti akan mencarinya.

Esok hari setelah pesta usai Sang Pangeran bersama para pengawalnya berkeliling negeri membawa sebelah sepatu kaca. Ia mengetuk setiap rumah gadis-gadis. Berharap bertemu dengan si gadis pemilik sepatu.

Tak ada gadis yang kakinya pas dengan sebelah sepatu kaca itu, termasuk kaki kedua saudari tiri Cinderella. Pangeran hampir kecewa serta putus asa, namun akhirnya ia bertemu juga dengan Cinderella. Dan sepatu itupun pas di kaki Cinderella. Pangeran merasa bahagia karena telah menemukan gadis idamannya yang ditemuinya di pesta dansa. Pangeran pun memboyong Cinderella ke istananya.

Cinderella hidup berbahagia bersama Pangeran. Ia pun melupakan pengalaman-pengalaman buruk masa lalunya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar