Kamis, 05 Juli 2012

Socrates, bapak filsafat moral


" Ilmu seperti udara. Ia begitu banyak di sekeliling kita. Kamu bisa mendapatkannya di manapun dan kapanpun."

 ” Aku merasa lebih malu menjadi orang yang bodoh di usia tua”.

 
Patung Socrates
Socrates , seorang filsuf Yunani ( 469 SM – 399 SM ) yang terkenal sebagai bapak dari sumber etika, filsafat moral dan filsafat umum. Epistemologi dan Etika adalah minat utamanya. Peninggalan Socrates adalah cara berfilsafat dengan mengejar satu definisi absolut atas satu permasalahan melalui penalaran dialektis, yang membuka jalan bagi para filsuf selanjutnya. Manusia menjadi objek filsafat yang penting setelah sebelumnya dilupakan oleh para pemikir hakikat alam semesta. Pemikiran tentang manusia ini menjadi landasan bagi perkembangan filsafat etika dan epistemologis di kemudian hari. Ajarannya diteruskan oleh Plato dan kemudian Aristoteles.

Seorang temannya, Oracle Delphi mendengar suara ghaib yang mengatakan bahwa tidak ada orang yang lebih bijak dari Socrates. Untuk membuktikan bahwa apa yang didengar temannya itu keliru, ia berkeliling mendatangi  masyarakat Athena untuk berdiskusi soal filsafat, ia datangi satu demi satu orang yang dianggap bijak oleh masyarakat dan berdiskusi tentang berbagai masalah kebijaksanaan. Dia selalu mengejar definisi absolut tentang satu masalah kepada orang-orang yang dianggapnya bijak tersebut meskipun kerap kali orang yang diberi pertanyaan gagal melahirkan definisi tersebut. Pada akhirnya Socrates membenarkan suara  gaib tersebut berdasar satu pengertian bahwa dirinya adalah yang paling bijak karena dirinya tahu bahwa dia tidak bijaksana sedangkan mereka yang merasa bijak pada dasarnya adalah tidak bijak karena mereka tidak tahu kalau mereka tidak bijaksana. Cara yang dilakukannya menimbulkan rasa sakit hati pada mereka yang dianggap bijak oleh masyarakat, dan pada akhirnya membawa pada kematiannya melalui peradilan dengan tuduhan merusak generasi muda. Socrates diadili di Majelis Eklesia, Majelis Pengadilan Rakyat Athena. Socrates melakukan pidato pembelaan diri untuk mempertahankan  keyakinannya dan reputasinya, bukan untuk menghindari hukuman. 

 “lantas apa dasar mereka sampai pada giliran saya dimuliakan sebagai orang yang arif dan bijaksana dan termahsyur, sementara  saya harus menerima reputasi sedemikian buruk seperti itusebagai perusak generasi muda?”.
 
“satu-satunya hal yang sangat disayangkan di sini adalah saya harus menghadapi maut hanya untuk sebuah kebaikan kecil yang telah saya perjuangkan dan persembahkan untuk orang banyak lewat praktek pengajaran filsuf saya ke generasi muda Athena..”

“Di alam kematian, aku bisa selamanya mengajukan pertanyaan-pertanyaan filsafat ke setiap orang yang kujumpai”.

Socrates di penjara dan diberikan dua pilihan, dihukum mati minum racun atau bebas dari segala hukuman dengan syarat menghentikan kegiatan filsafatnya. Ia pun menerima hukuman mati. Socrates wafat pada usia tujuh puluh tahun dengan meminum racun. Kematian Socrates dalam ketidakadilan peradilan menjadi salah satu peristiwa peradilan paling bersejarah dalam masyarakat Yunani.

Socrates pun berkata :  “hukum harus dipatuhi betapapun jeleknya”.


KISAH UJIAN SARINGAN RANGKAP TIGA
 
Seorang kenalan mendatangi Socrates dan mengatakan bahwa ia baru saja mendengar sesuatu tentang salah seorang muridnya.

 “Mau tahu apa yang saya dengar?” tanyanya.
“Tunggu dulu. Anda boleh cerita sesudah lulus tes yang saya berikan. Namanya ujian saringan rangkap tiga."  kata Socrates.

“Benar,” jawab Socrates, lalu melanjutkan, “Sebelum Anda cerita tentang murid saya, mari kita saring dulu apa yang akan Anda katakan. Itu sebabnya, tes ini saya namakan tes ujian saringan rangkap tiga. Yang pertama namanya ujian saringan kebenaran.”

“Apakah Anda benar-benar yakin, apa yang akan Anda katakan kepada saya itu benar?” tanya Socrates.

“Tidak. Saya tak tahu apakah itu benar. Saya hanya mendengarnya dan sekarang ingin cerita kepadamu,” kata orang tersebut.

“Baiklah,” kata Socrates. “Jadi Anda tidak tahu persis apakah cerita itu benar atau tidak. Sekarang, kita coba filter kedua. Namanya ujian saringan kebaikan.
“Apakah yang akan Anda ceritakan kepada saya tentang murid saya itu sesuatu yang baik?” tanya Socrates.

“Bukan sesuatu yang baik,tapi justru kebalikannnya,”kata orang tersebut.

“Jadi,”lanjut Socrates,”Anda ingin menceritakan sesuatu yang buruk tentang murid saya itu kendati pun Anda tidak tahu persis apakah itu benar?”


Pria itu kaget dan merasa malu.

“Sekarang kita sampai ke tes ketiga.Namanya tes ujian saringan kegunaan.Apakah yang akan anda ceritakan kepada saya tentang murid saya itu berguna untuk saya?”tanya Socrates.

"Tidak sama sekali,”jawab pria itu.

“Jadi yang ingin Anda katakan kepada saya itu tidak benar,tidak baik, dan juga tidak berguna.Buat apa Anda cerita kepada saya?”tanya Socrates.


Pria itu malu dan segera berlalu.

  
Berikut ini pemikiran-pemikiran bijak Socrates :  
 
"Cobalah dulu,baru cerita. Pahamilah dulu,baru menjawab. Pikirlah dulu,baru berkata.Dengarlah dulu,baru beri penilaian .Bekerjalah dulu,baru berharap."

Lukisan tentang kematian Socrates
“Kesedihan membuat akal terpana dan tidak berdaya. Jika anda tertimpa kesedihan, terimalah dia dengan keteguhan hati dan berdayakanlah akal untuk mencari jalan keluar”

"Jalan terdekat untuk meraih kemuliaan adalah dengan berusaha keras menjadi apa yang Anda inginkan dan sesuai dengan apa yang Anda pikirkan."

"Untuk menggerakkan bumi,kau harus menggerakan dirimu terlebih dahulu."

”Allah Ta'ala telah menciptakan dua telinga dan satu lidah untukku agar aku banyak mendengar daripada berbicara,tetapi kalian lebih banyak bicara daripada mendengar”

"Janganlah engkau menceritakan isi jiwamu kepada orang lain,karena sungguh jelek orang yang menaruh hartanya di rumah dan memamerkan isinya."

"Kesejahteraaan memberikan peringatan,sedangkan bencana memberi nasihat."

"Jangan mengomentari kesalahan orang lain, karena orang itu akan mengambil manfaat dari ilmumu lalu di menjadi musuhmu."

"Kecantikan adalah tirani berumur pendek."

"Sejumlah besar buku mengalihkan pikiran.".

"Setelah dibuat sama dengan pria, wanita menjadi atasannya."

"Kepuasan adalah kekayaan alam, kemewahan adalah kemiskinan buatan."

"Cara untuk mendapatkan reputasi yang bagus adalah berusaha keras untuk mewujudkan apa yang diinginkan." 

"Jika seseorang bangga akan kekayaannya, dia seharusnya tidak memujinya sampai dia tahu bagaimana caranya dia memperlakukannya."

"Saya tidak dapat mengajarkan seseorang sesuatupun, saya hanya dapat membuatnya berpikir."

"Orang yang memfitnah tidak melukai saya, karena dia tidak memukul saya."

Referensi : id.wikipedia.org
               id.shvoong.com
               www.philosophyparadise.com
               majalah Mahardika, edisi November 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar