" Seorang wanita
telah dilengkapi oleh Tuhan dengan keindahan jiwa dan raga adalah suatu
kebenaran, yang sekaligus nyata dan maya, yang hanya bisa kita fahami dengan
cinta kasih, dan hanya bisa kita sentuh degan kebajikan." -Khalil Gibran
Adaline lahir pada 1 Januari tahun 1908 di San Fransisco. Sejak bayi hingga usia 29 tahun ia mengalami kehidupan yang normal seperti wanita pada umumnya. Ia menikah dengan seorang sarjana teknik dan memiliki seorang puteri bernama Flemming. Namun sejak usia 29 tahun tubuhnya mengalami kelainan, ia tidak bisa menua.
Suatu malam yang gelap dan hujan di tahun 1937 Adaline
mengalami kecelakaan. Mobil yang dikendarainya jatuh ke dalam sungai. Ia
tenggelam kedalam sungai. Ia kehabisan nafas dan denyut jantungnya berhenti, Adaline mengalami hipoksia. Pada saat itu petir menyambar tubuhnya yang sekarat. Sungguh ajaib, petir
bertenaga listrik ribuan volt membuatnya hidup kembali. Tapi sel-sel dalam tubuhnya mengalami kekacauan
sehingga tidak bisa menua.
Tampaknya ini merupakan suatu berkah bisa hidup sehat, cantik dan muda selamanya. Namun banyak kesulitan hidup yang timbul karena tubuh mudanya ini. Suatu malam polisi menilangnya, di SIM tertera Adaline telah berusia 45 tahun, tapi penampilannya berusia 29 tahunan, sehingga polisi itupun mencurigainya sebagai mata-mata yang menggunakan identitas samaran. Beberapa hari kemudian agen FBI membuntutinya dan menangkapnya, tapi beruntung dia berhasil meloloskan diri ketika mobil agen tsb. Berhenti sebentar. Sejak itu ia harus berpindah-pindah kota, berganti-ganti nama dan berganti-ganti identitas setiap sepuluh tahun agar rahasia
keanehan dirinya tidak terbongkar oleh orang lain.
Selama delapan dekade banyak pria yang singgah dalam hidup Adaline. Tapi Adaline selalu berusaha untuk tidak jatuh cinta, karena ia harus pergi meninggalkan kekasihnya agar tidak terbongkar rahasianya. Ia harus
selalu menjaga jarak dengan orang lain. Ia pun harus menyaksikan orang-orang
yang disayanginya meninggal dunia, dan ratusan anjing peliharaannya mati. Lebih
dari seratus tahun ia hidup, dari masa
ke masa dalam kesendirian dan kesepian.
" Cinta berlalu
di depan kita, terbalut dalam kerendahan hati; tetapi kita lari daripadanya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan; atau yang lain
mengejarnya, untuk berbuat jahat atas namanya." - Khalil Gibran
Adaline mengisi kesepian hidupnya dengan banyak belajar berbagai ilmu pengetahuan, mempelajari berbagai bahasa asing, meneliti fenomena yang terjadi pada dirinya, bahkan ia mempelajari huruf Braille agar bisa berkomunikasi dengan sahabat wanitanya yang buta.
Sahabat wanitanya tentu saja tidak bisa melihat fisik Adaline yang tetap muda, Ia selalu terheran-heran kenapa setiap Adaline disampingnya banyak lelaki muda menghampirinya, padahal mereka sudah berusia nenek-nenek, pikirnya. Salah satu anak muda itu adalah Ellis Jones.
.
Pada 2014, di sebuah pesta, dimana sahabat wanita Adaline yang buta itu bermain piano, ia bertemu dengan Ellis Jones. Pria muda itu, yang beberapa waktu sebelumnya telah membuntuti Adaline, menghampiri meja Adaline dan sahabatnya, mereka pun berkenalan. Adaline saat itu telah berusia 106 tahun dan berganti identitas sebagai Jennifer
Larson, Adaline/Jenny (panggilannya saat itu) sudah berusaha untuk tidak jatuh cinta pada pria itu, tapi karena kegigihan pria tampan berusia tigapuluhan itu hati Adaline akhirnya luluh juga. Ellis Jones sangat menyukai sejarah, sehingga pemikirannya seimbang dan memiliki pengetahuan yang 'setua' Adaline (selama hampir seratus tahun Adaline banyak mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan untuk mengisi kesepian hidupnya).
Perjalanan cinta mereka cukup mulus. Suatu hari Ellis mengajak Adaline/Jenny ke kediaman orang tuanya, untuk diperkenalkan kepada keluarganya. Sungguh tak disangka oleh Adaline, ayah Ellis, William Jones, ternyata kekasihnya di masa lalu.
Adaline, yang mengaku bernama Jennifer Larson tidak bisa terus berbohong pada William. Suatu hari, William yang sangat mengenal jiwa dan raga Adaline, melihat luka di tangan Adaline, ia terkenang masa lalu saat ia menjalin hubungan cinta dengan Adaline, ia pun masih bisa mengingat dengan persis penyebab luka di tangan Adaline. Ia memaksa Adaline untuk membuka identitas aslinya. Adaline pun menceritakan keadaan dirinya. William sangat iba pada Adaline yang hidup dalam kesepian, dan terus menerus melarikan diri.Bertahun-tahun Adaline hidup, tapi tidak punya kehidupan.
Adaline putus asa dengan keadaan dirinya. Ia melarikan diri dengan mengendarai mobil meninggalkan tempat tinggal orang tua Ellis. Di perjalanan ia mengalami kecelakaan kembali, ia pun sekarat, petugas medis datang tepat waktu memberikan pertolongan dan Adaline kembali hidup. Kali ini tubuh Adaline berubah normal seperti manusia lainnya.
Akhirnya Adaline bisa menjalani kehidupan yang normal, rambutnya mulai tumbuh uban. Ia hidup bahagia bersama lelaki yang dicintainya, Ellis Jones.
" Ketika cinta
memanggilmu maka dekatilah dia walau jalannya terjal berliku, jika cinta
memelukmu maka dakaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu." Khalil Gibran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar