Selasa, 27 Juni 2017

Puteri dan sebutir kacang polong

" Kejujuran adalah sebuah kebaikan terdalam yang mengajarkan kita untuk bersyukur pada hidup kita sendiri dan membagi kebahagiaan dengan orang lain." - Khalil Giran

Di sebuah negeri yang makmur dan damai, hiduplah seorang Pangeran muda tampan. Usianya sudah cukup matang untuk memiliki pendamping, ia juga ingin segera menikah. Meskipun banyak gadis cantik yang berharap untuk menjadi kekasihnya, ia tidak bisa memilih salah satunya, belum ada yang sesuai dengan hatinya.Pangeran tampan ini juga sudah beberapa kali mencoba menjalin asmara dengan beberapa gadis, tapi masih belum juga bisa menentukan pilihannya.

Hingga suatu malam yang diiringi hujan lebat, terdengar suara ketukan di pintu, penjaga pun segera membukakan pintu. Betapa terkejutnya Sang Pangeran, diluar ada seorang gadis berpakaian lusuh dan basah kuyup. Meskipun pakaiannya tidak layak untuk dikenakan oleh seorang puteri bangsawan, kecantikan wajahnya dan keanggunannya tidaklah hilang. Gadis itu dengan percaya diri memperkenalkan diri sebagai seorang puteri bangsawan dari sebuah negeri yang jauh, dan ia juga meminta tumpangan untuk menginap semalam saja. Pangeran pun tidak menolaknya dan segera memerintah para pelayan untuk mempersiapkan sebuah kamar untuk puteri itu.Pangeran dan Permaisuri membisiki pelayan untuk menaruh sebutir kacang polong dibawah kasur sang puteri.

Keesokan harinya, setelah Sang Puteri terbangun, Permaisuri mengundangnya untuk sarapan pagi bersama.

Ketika mereka tengah bersantap, Permaisuri bertanya pada puteri, " Bagaimana dengan tidurmu semalam, Puteri? Apa tidurmu nyenyak?"
Puteri pun menjawab, " Tidak, permaisuri. Semalaman saya tidak bisa tidur, terasa ada sesuatu yang mengganjal dibawah kasur, yang membuat saya tidak bisa tidur nyenyak."
Suatu jawaban yang tidak tahu berterima kasih.

Namun jawaban puteri yang sedikit tidak sopan itu telah membuat Sang Pangeran terpesona. Pangeran berpikir, gadis ini begitu sensitif sehingga bisa merasakan sebutir kacang polong dibawah kasurnya. Inilah puteri bangsawan sejati, puteri yang memiliki kepekaan yang sangat tinggi untuk merasakan hal-hal yang tak terlihat. Sifat ini yang diinginkan pangeran dari Ratunya kelak. Inilah yang dicari Sang Pangeran.

Sang puteri bangsawan ini tidak berpura-pura bersikap santai dan menyenangkan untuk mengambil hati sang pangeran. Puteri yakin apabila Pangeran benar-benar mencintainya, ia akan menerima apa adanya.

Puteri bangsawan yang sensitif ini memiliki sifat-sifat baik yang membuat kagum Pangeran. Kejujuran, kepercayaan diri dan kepekaan yang tinggi telah membuat Pengeran terpesona.

" Engkau adalah idola seseorang, siapapun dirimu adanya. Bersabarlah hingga engkau mendapatkan seseorang yang benar-benar menginginkanmu." - anonim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar