Tok tok tok
Terdengar suara ketukan di pintu
Lalu kubuka pintu
" Hai !" sapaku
Lelaki itu yang mengetuk pintu
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan di pintu
Lalu kubuka pintu
" Hai!" sapanya
Lelaki itu lagi yang mengetuk pintu
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan di pintu
Mungkin lelaki itu mencoba mengetuk pintu hatiku
Dan tiba-tiba kulihat sekuntum kembang di taman itu
masa lampau sangat berguna untuk menjadi kaca benggala masa yang akan datang.
Rabu, 15 Juni 2016
Pelajaran kecil dari kehidupan
" Laki-laki yang tidak memaafkan kesalahan kecil seorang wanita tidak akan menikmati keindahan besarnya." - Khalil Gibran
Beberapa pelajaran yang kupetik dari peristiwa kehidupan sehari-hari :
1. Jangan pernah menyia-nyiakan orang yang menyayangi kita, karena besok dia belum tentu ada disamping kita.
2. Jangan terlambat untuk membuktikan rasa sayang, karena hari esok belum tentu ada untuk kita.
3. Kita tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari, dan kita tak akan pernah tahu akan bertemu dengan siapa. Hari esok adalah misteri.
4. Percayalah, jodoh itu datang mengetuk pintu, tanpa ditunggu dan tanpa diundang.
" Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau telinga kehidupanmu; tapi marilah kita coba saling bicara barangkali kita dapat mengusir kesepian dan tidak merasa jemu." - Khalil Gibran
Beberapa pelajaran yang kupetik dari peristiwa kehidupan sehari-hari :
1. Jangan pernah menyia-nyiakan orang yang menyayangi kita, karena besok dia belum tentu ada disamping kita.
2. Jangan terlambat untuk membuktikan rasa sayang, karena hari esok belum tentu ada untuk kita.
3. Kita tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari, dan kita tak akan pernah tahu akan bertemu dengan siapa. Hari esok adalah misteri.
4. Percayalah, jodoh itu datang mengetuk pintu, tanpa ditunggu dan tanpa diundang.
" Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau telinga kehidupanmu; tapi marilah kita coba saling bicara barangkali kita dapat mengusir kesepian dan tidak merasa jemu." - Khalil Gibran
Senin, 06 Juni 2016
Misteri Hidup
Wahai Dewi Cinta, tepatkah kau menembakkan panah asmara ?
Begitu cepat fajar tiba melenyapkan kegelapan malam dan membawa pergi mimpi-mimpi kelam. Begitu cepat air mata ini mengering, tanpa kuduga. Baru saja, aku terisak di kesunyian malam, terluka karena kepergian dirinya. Dan kupikir kabut gelap akan terus menyelimuti hatiku. Tapi, secercah cahaya itu datang tanpa kuundang. Dewata tak rela aku berduka. Terpaksa aku harus tersenyum bahagia. Inilah misteri hidup. Aku tak mengerti!
Begitu cepat fajar tiba melenyapkan kegelapan malam dan membawa pergi mimpi-mimpi kelam. Begitu cepat air mata ini mengering, tanpa kuduga. Baru saja, aku terisak di kesunyian malam, terluka karena kepergian dirinya. Dan kupikir kabut gelap akan terus menyelimuti hatiku. Tapi, secercah cahaya itu datang tanpa kuundang. Dewata tak rela aku berduka. Terpaksa aku harus tersenyum bahagia. Inilah misteri hidup. Aku tak mengerti!
Kucabut akarnya dari tanah liat yang di dalamnya dia telah bertunas dan tumbuh dengan subur.
Kucabut akar dari masa lampaunya, menanggalkan kenangan seribu musim bunga dan seribu musim gugur.
Dan kutanam sekali lagi pohon jiwaku di tempat lain.
Kutanam dia di padang yang tempatnya jauh dari jalan-jalan waktu.
Kutanam dia di padang yang tempatnya jauh dari jalan-jalan waktu.
Kulewatkan malam dengan terjaga di sisinya, sambil berkata :
Mengamati bersama malam yang membawa kita mendekati kerlipan bintang! "
( Khalil Gibran)Jumat, 03 Juni 2016
Tenanglah, hatiku !
Tenanglah, hatiku, hingga fajar tiba.
Tenanglah, meskipun prahara yang mengamuk mencerca bisikan-bisikan batinmu, dan gua-gua lembah takkan menggemakan bunyi suaramu.
Tenanglah, hatiku, hingga fajar tiba. Karea dia yang menantikan dengan sabar hingga fajar, pagi hari akan memeluknya dengan semangat.
Nun, di sana ! Fajar merekah, hatiku. Bicaralah, jika kau mampu bicara!
Itulah arak-arakan sang fajar, hatiku! Akankah hening malam melumpuhkan kedalaman hatimu yang menyanyi menyambut fajar?
Lihatlah kawanan merpati dan burung murai melayang di atas lembah. Akankah kengerian malam menghalangi engkau untuk menduduki sayap bersama mereka?
Para pengembala memandu kawanan dombanya dari tempat ternak dan kandang.
Akankah roh-roh malam menghalangimu untuk mengikuti mereka ke padang rumput hijau?
Anak lelaki dan perempuan bergegas menuju kebun anggur. Kenapa kau tak beranjak dan berjalan bersama mereka?
Bangkitlah, hatiku, bangkit dan berjalan bersama fajar, karena malam telah berlalu. Ketakutan malam lenyap bersama mimpi gelapnya.
Bangkitlah, hatiku, dan lantangkan suaramu dalam nyanyian, karena hanya anak-anak kegelapan yang gagal menyatu ke dalam nyanyian sang fajar.
( cuplikan dari karya Khalil Gibran )
Pepaya, snack segar di siang yang panas
ambil pepaya yang sudah didinginkan di kulkas, lalupotong kecil-kecil
taburi potongan pepaya dengan jeruk nipis
Masukan es batu ke dalam gelas, lalu masukan perasan jeruk nipis,
tuangkan sekaleng greendsand/sprite.
snack siap dinikmati
taburi potongan pepaya dengan jeruk nipis
Masukan es batu ke dalam gelas, lalu masukan perasan jeruk nipis,
tuangkan sekaleng greendsand/sprite.
snack siap dinikmati
Pada musim panas jiwaku menyandang buah. Tatkala musim gugur tiba, kukumpulkan buah-buahnya yang matang di talam emas dan kuletakkan di tengah jalan. Orang-orang melintas, satu demi satu atau dalam kelompok-kelompok, tapi tak satu pun mengulurkan tangannya untuk mengambil bahagiannya.
Lalu kuambil sebuah dan memakannya, merasakan manisnya bagai madu pilihan, lazat seperti musim bunga dari syurga, sangat menyenangkan laksana anggur Babylon , wangi bak wangi-wangian dari melati. (Khalil Gibran)
Rahwana, sang pecinta sejati
Aku lebih memilih Rahwana, sang pecinta sejati.
Rahwana berjuang untuk merebut diri Sinta dan berusaha terus untuk mendapatkan cinta Sinta. Setiap hari Rahwana merayu Sinta. Dengan kata-kata yang lembut ia mengatakan cinta. Ia tak pernah memaksa Sinta untuk memenuhi hasratnya, karena ia hanya menginginkan cinta Sinta. Ia sabar menunggu hingga Sinta berbalik mencintainya.
Sedangkan Rama, tak pernah menjemput Sinta, ia hanya menyuruh temannya, Hanoman, untuk menyerahkan cincin kepada Sinta. Ia tak pernah datang sendiri untuk menjemput Sinta. Ia berperang melawan Rahwana demi egonya. Bahkan, ia tega menyuruh Sinta untuk masuk ke dalam api, untuk membuktikan kesuciannya. Lalu mengusir Sinta yang hamil tua ke hutan belantara, sampai akhirnya Sinta meninggal dunia disana.
Sebelum menghebuskan nafas terakhir Sinta melahirkan dua orang anak lelaki kembar. Rahwana yang menyelamatkan dan merawat anak-anak Sinta. Saat itu Rahwana telah menjadi pertapa di hutan. Rahwanalah yang selalu melindungi Sinta, selama hidup dan sesudah kematiannya.
Rahwana memang pecinta sejati.
Dan seperti yang Khalil Gibran katakan :
"Apabila kamu benar-benar mencintai seseorang,
jangan lepaskan dia..
jangan percaya bahwa melepaskan selalu berarti kamu
benar-benar mencintai
melainkan......berjuanglah demi cintamu
Itulah cinta sejati
Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan daripada
berjalan bersama orang ‘yang tersedia’
Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai daripada
orang yang berada di sekelilingmu
Lebih baik menunggu orang yang tepat
karena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang
hanya dengan ‘seseorang’ "
Langganan:
Postingan (Atom)