Aku sangat mengagumi Amancio Ortega,
karena beliau adalah pendiri perusahaan fashion internasional bergengsi merk
Zara, dan merupakan salah satu miliarder dunia. Ortega merintis bisnis dari
bawah. Toko retail Zara tersebar di berbagai Negara, termasuk Indonesia. Ia
juga pemilik brand fashion Massimo Dutti dan Pull & Bear.
Ortega lahir di kota La Coruna Spanyol.
Ortega muda putus sekolah sejak usia 14 tahun untuk bekerja. Kemiskinan
mengharuskan ia bekerja sejak usia dini. Ayahnya merupakan buruh perusahaan
kereta api dan ibunya seorang ibu rumah tangga.
Karir Ortega dimulai di usia 14 tahun sebagai asisten penjahit pakaian mewah. Ia banyak belajar mengenai proses produksi pakaian dan distribusi ke toko. Disini ia mempelajari pentingnya menjual langsung ke konsumen tanpa melalui distributor.
Ortega menyadari hanya sedikit orang
yang mampu membeli baju-baju mahal. Pada tahun 1975 ia mendirikan toko Zara di
ruang tamu rumahnya dengan tujuan agar semua orang bisa membeli baju
berkualitas dengan harga yang terjangkau. Ia mengandalikan proses produksi untuk
memangkas biaya produksi. Bisnisnya terus melesat karena harga yang murah
dengan kualitas yang bagus dan mewah.
Meskipun sekarang hidup dalam berkelimpahan harta dan uang, Ortega tetap mempertahankan gaya hidup sederhana. Pria berusia 80 tahun ini berbaur dengan para pegawai di perusahaannya di kota La Coruna. Ia sering makan siang di kafetaria/kantin perusahaan bersama para pegawai.
Berikut ini pelajaran yang dapat
dipetik dari bisnis Amancio Ortega :
Pelajaran
pertama: kecepatan adalah segalanya
Strategi Ortega untuk mempertahankan
bisnisnya adalah dengan mengganti koleksi Zara setiap minggu. Ia berusaha keras
untuk dapat mengeluarkan produk-produk terbaru. Kecepatan telah menjadi ciri
khas dari bisnis Ortega.
Pelajaran
kedua: terobsesi dengan keinginan konsumen
Pelanggan adalah prioritas dan
perhatian utama bagi Ortega, baik dalam proses pembuatan koleksi busana, desain
toko, serta kegiatan lainnya.
Pelajaran ketiga : mengamati trend
Ortega mengamati keinginan konsumen dengan
melacak para fashion blogger untuk mengikuti trend.
Pelajaran
keempat : Tidak pernah berhenti berinovasi
“Hal terburuk yang bisa melemahkan
seseorang adalah rasa bepuas diri,” kata Ortega, “karena sukses bukan jaminan.
Aku tidak pernah membiarkan diriku puas dengan apa yang telah kulakukan, dan
aku selalu mencoba menanamkan hal ini pada setiap orang di sekitarku."
"Jika Anda ingin berinovasi,
jangan berfokus pada hasil."
“ Kau bekerja supaya langkahmu seiring irama bumi, serta perjalanan roh jagad ini.
Berpangku tangan menjadikanmu orang asing bagi musim. Serta keluar dari barisan kehidupan sendiri.Yang menderap perkasa, megah dalam ketaatannya, menuju keabadian masa.
Bila bekerja ibarat
sepucuk seruling, lewat jantungnya bisikan sang waktu menjelma lagu. Siapa
mau menjadi ilalang dungu dan bisu, pabila semesta raya melagukan gita bersama?”
Selama ini kau
dengar orang berkata, bahwa kerja adalah kutukan, dan susah payah merupakan
nasib, takdir suratan.” – Khalil Gibran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar