
Sultanah Safiatuddin turut andil dalam Perang Malaka tahun 1639. Ia membentuk barisan perempuan pengawal istana untuk berperang. Usaha-usaha Belanda dan VOC tidak berhasil masuk ke Aceh. Ia meneruskan tradisi pemberian hadiah tanah kepada para pahlawan perang. Ia memerintah dengan bijak dan cerdas. Pada masa pemerintahannya hukum dijalankan dengan baik. Ilmu pengetahuan dan Sastra berkembang pesat pada saat itu. Ia sangat dihormati oleh rakyatnya dan disegani oleh Belanda, Portugis, Inggris, India dan Arab.
![]() |
Monumen Taman Ratu Safiatuddin |
Sultanah Safiatuddin mempunyai dua orang ulama penasihat Negara yaitu, Nuruddin ar- Raniri dan Abdurrauf Singkil. Ia meminta Nuruddin menulis sebuah buku untuk kepentingan rakyatnya dengan judul “ Hidayatul Imam “.
Sang Ratu Aceh ini meninggal 23 Oktober 1675.
Referensi : id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar