“Like the painting of a sorrow, a
face without a heart.” - William Shakespeare
Dorian
Gray, lelaki sangat rupawan, anggun sekaligus liar dan kejam.Wajahnya
menyiratkan kemudaan yang segar dan tanpa dosa. Ia memiliki obsesi terhadap
kemudaan abadi.Ia menukar raganya dengan lukisan potret dirinya dan menjual jiwanya
kepada setan. Kemudaan dan ketampanannya tidak pernah pudar, sementara wajah
dalam lukisan itu yang keriput dan bernoda.menanggung beban hidup dan dosa-dosa
yang dia lakukan.
Ben Barnes as Dorian Gray |
Dorian Gray mewarisi
seluruh kekayaan keluarga. Yatim piatu namun bergelimang harta. Ia berusia duapuluh tahunan ketika seorang pelukis sahabatnya,
Basil Hallward, melukis potret dirinya. Pelukis itu terpesona dengan ketampanan
Dorian dan sangat memujanya, dan ia mencurahkan rasa cintanya kedalam sebuah lukisan mahakarya.
" Akankah hari itu datang, ketika orang-orang bijak menyatukan kemanisan masa muda dan kenikmatan pengetahuan? Sebab masing-masing hanyalah kosong bila hanya sendirian." - Khalil Gibran
Seorang sahabat Dorian, Lord Henry, adalah seorang
pria yang memuja kenikmatan. Lord Henry inilah yang meracuni dan menodai pikiran
Dorian yang murni menjadi pemuja kenikmatan dan kemudaan. Dorian berdo’a agar
lukisan potret dirinya yang beranjak menua dan menanggung beban kehidupan. Sementara
dirinya sendiri tetap muda. Bangsawan muda itu terobsesi dengan masa muda dan
wajah tampannya. Dan do’a itu terwujud. Ketika perilaku Dorian semakin buruk
dan jiwanya semakin gelap, karena pengaruh dari Lord Henry dan lingkungan
sekitarnya, makin buruklah ekspresi wajah dalam lukisan itu. Semakin hari
jiwa Dorian semakin bobrok. Dorian menyerap filosofi hidup Lord Henry yang negatif. Lord
Henry mengajarkan Dorian bahwa semua hal tidak perlu melibatkan hati dan
perasaan serta tujuan hidup adalah untuk bersenang-senang. Usia muda adalah segalanya, saat untuk bersenang-senang
sebelum tubuh rusak dimakan umur.
Ben Barnes as Dorian Gray |
Setiap
Dorian menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang, maka lukisan tersebut semakin
membusuk. Lukisan tersebut mencerminkan moral dari jiwa Dorian. Dan Dorian
semakin hari semakin terjerumus kedalam kehidupan liar.
" Hasrat masa muda akan kesenangan-kenikmatan tidak terlalu menuntut tanggung jawab -hanya akan terpenuhi bila fajar telah menyelak kegelapan hari." - Khalil Gibran
Suatu hari Dorian
bertemu dengan seorang aktris teater bernama Sybil Vane dan ia jatuh cinta.
Mereka berniat untuk menikah. Tapi, Lord Henry mempengaruhi pikiran Dorian dan
mengatakan bahwa memiliki isteri dan anak adalah akhir dari segalanya. Dorian
terpengaruh dan menjadikan gadis itu hanya sebagai pelacur simpanannya saja.
Hati Sybil sangat hancur dan ia melakukan bunuh diri.
Jim Vane, kakak
laki-laki Sybil mendatangi Dorian beberapa hari setelah kematian gadis itu. Ia
mengatakan bahwa Sybil tengah mengandung anak Dorian. Jim hendak membunuh
Dorian, tapi pihak keamanan menangkapnya. Dorian merasa menyesal, tapi Henry
membujuknya untuk melupakannya.
"Banyak lelaki yang tenggelam dalam
keasyikan hari-hari masa muda yang mati dan beku; banyak perempuan yang
menyesali dan mengutuk tahun-tahun tak berguna mereka seperti raungan singa
betina yang kehilangan anak; Dan banyak para pemuda dan pemudi
yang menggunakan hati mereka sekadar sebagai alat penggali kenangan pahit masa
depan, melukai diri melalui kebodohan dengan anak panah yang tajam dan beracun
kerana kehilangan kebahagiaan." - Khalil Gibran
Dorian
melihat lukisan potret dirinya yang berubah menjadi tua dan buruk. Basil
datang dan meminta untuk memamerkan lukisan karyanya itu. Basil yang sangat mencintai Dorian berniat untuk
menasehati dan mengembalikan kehidupan Dorian ke jalan yang benar. Tentu saja,
Dorian menolaknya dan menjadi marah dan brutal. Perkelahian pun terjadi. Dorian
membunuh Basil agar rahasianya tidak terbongkar dan membuang mayatnya ke laut dalam peti. Untuk meninggalkan jejak Dorian pergi meninggalkan
London selama bertahun-tahun.
Setelah tujuh belas tahun berlalu Dorian kembali dan
menghadiri sebuah pesta. Semua tamu terkejut melihat Dorian yang tetap muda dan rupawan.
Seorang gadis, Emily, puteri Lord Henry jatuh cinta padanya.
Lord Henry tidak menyetujui hubungan cinta anaknya
dengan Dorian. Ketika ia masuk ke ruang kerjanya ia melihat foto-foto masa lalu
bersama Dorian. Ia teringat dirinya yang telah menggoda jiwa murni Dorian dan menjerumuskannya kedalam kehidupan yang liar dan sesat. Dirinya lah yang telah membuat
Dorian menjadi pemuja kemudaan dan kesenangan. Henry teringat lukisan misterius
itu dan ingin melihatnya.
Perkelahian kedua sahabat lama itupun terjadi. Henry
melempar obor ke arah lukisan dan membuat Dorian terbakar. Henry menguncinya di
loteng. Tiba-tiba Emily datang menolong Dorian dan membebaskannya. Henry marah
pada puterinya itu dan menyeretnya keluar. Melihat ketulusan cinta Emily, Dorian memutuskan
urntuk mengakhiri semuanya, menusuk lukisannya sebelum tubuhnya membusuk dan
api menghancurkannya.
" Kita berjalan terlalu lambat ke arah kebangkitan spiritual, dan perjalanan itu seluas angkasa tanpa batas, sebagai pemahaman keindahan kewujudan melalui rasa kasih dan cinta kepada keindahan tersebut." - Khalil Gibran
Beberapa hari setelah
peristiwa tersebut Henry dan Emily pergi
ke loteng melihat lukisan potret diri Dorian yang telah berubah menjadi muda.