Senin, 24 Juli 2017

Bandara Wiriadinata Tasikmalaya

Tanggal 10 Juni 2017, hari Sabtu, adalah moment bersejarah bagi warga Tasikmalaya. Pada hari ini Presiden Jokowi meresmikan bandara komersi Wiriadinata Tasikmalaya. Dan 1 Juli 2017 bandara ini dibuka untuk umum. Ini merupakan khabar baik bagi warga Tasikmalaya yang sering bolak-balik Tasikmalaya-Jakarta, baik untuk urusan pekerjaan, bisnis atau urusan keluarga.



Saya sempat memesan tiket pesawat untuk keberangkatan tanggal  1  dan 2 Juli 2017 dari Tasikmalaya (Bandara Wiriadinata) ke Jakarta (Bandara Halim Perdanakusumah), tapi sayang, tiket habis terjual untuk kedua tanggal tersebut. Akhirnya saya pun memesan tiket bus Budiman First Class jurusan Tasikmalaya – Bekasi, seperti biasanya. ( PO Budiman ini adalah perusahaan bus terbaik di kota Tasikmalaya, menurut pendapat saya, berdasarkan pengalaman saya naik bus antar kota selama lebih dari 20 tahun, tak ada transportasi umum bus yang lebih nyaman dari ini, dengan pool bus tersendiri yang dikelola dengan baik serta jauuuh…… lebih nyaman dari terminal bus Tasikmalaya. Saya kecewa dengan berita akan adanya aturan baru yang akan diberlakukan bahwa penumpang tidak boleh naik bus dari pool bus, mulai Oktober 2017.)



Tanggal 22 Juli 2017, saya berhasil mendapatkan boarding pass. Akhirnya saya punya kesempatan naik pesawat dari Halim Perdana Kusumah Jakarta (berjarak 20 menit berkendara dari tempat tinggal saya) ke Bandara Wiriadinata Tasikmalaya (berjarak  15 menit berkendara dari tempat tinggal orang tua dan keluarga di Tasikmalaya). Ketika masuk ke dalam pesawat, semua kursi terisi penuh, hanya tersisa satu untuk saya. Pesawat terbang di udara tidak lebih dari 30 menit. Total perjalanan Jakarta –Tasikmalaya hanya satu jam saja.

Ketika saya turun dari pesawat Wings Air yang membawa saya dari Jakarta ke Tasikmalaya…saya kaget (jauh dari yang saya bayangkan…karena terbiasa melihat Bandara Internasional  Soekarno Hatta, Changi Int. Airport, dan bandara lainnya ), ternyata bandara ini kecil sekali, dikelilingi oleh area persawahan, area indoor bandara pun hanya seluas sebuah rumah tinggal. Para penjemput berdiri di pinggir lapangan melambai-lambaikan tangan, mengingatkan saya akan film-film jaman dulu. Dan ketika hendak ambil bagasi, saya harus tanya dulu kepada petugas bandara, dimana tempat mengambil  bagasi. Saya masih bingung ketika petugas tsb. mempersilahkan saya duduk menunggu, nanti bagasi diantar katanya.

Tapi, saya merasa bangga, kota Tasikmalaya telah memiliki sebuah bandara. Senang dan bersyukur dengan beroperasinya bandara komersil di Tasikmalaya ini, karena memudahkan perjalanan saya, dan membuat nyaman, tidak capek. Mudah-mudahan…di masa depan bandara ini bisa berkembang seperti Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta .

Sedikit informasi bagi teman-teman yang berkunjung ke Tasikmalaya dan tak ada keluarga atau teman yang menjemput, lebih baik menyiapkan aplikasi GRAB, GO CAR, GO-JEK di HP,  karena di area bandara ini tidak ada transportasi umum seperti taxi konvensional dan ojek.  

" Bahwasanya dunia ini adalah tempat singgah untuk sementara waktu. Bukan tempat tinggal yang sebenarnya. Sedangkan manusia yang didalamnya selaku musafir yang sedang berkelana. Awal pertama manusia singgah dalam perut ibunya, dan terakhir manusia singgah di liang kubur. Manusia masih dalam perjalanan dan yang dituju adalah kampung halaman yang kekal yaitu Akhirat. " - Khalil Gibran




Tidak ada komentar:

Posting Komentar