Raden Saleh |
Selama belajar di Belanda, selain melukis Saleh tertarik
untuk mempelajari ilmu pasti, ilmu ukur tanah dan pesawat. Ia pernah tinggal di
Jerman selama lima tahun sebagai tamu kehormatan kerajaan. Tahun 1844 ia
menjadi pelukis istana kerajaan Belanda. Meski menjadi seorang pelukis kerajaan
Belanda, ia sering mengkritik politik pemerintah Hindia Belanda, yang
diwujudkannya dalam lukisan ‘Penangkapan Pangeran Dipenogoro’.
Beberapa lukisan karya Raden Saleh dipamerkan di museum
Louvre di Paris, Perancis, dan Rijkmuseum di Amsterdam, Belanda. Banyak
bangsawan Belgia dan Jerman serta pejabat Belanda yang mengagumi karya Raden
Saleh.
Raden Saleh wafat 23 April 1880 di Bogor.
Tentang lukisan ‘Penangkapan Pangeran Dipenogoro’.
Penangkapan Pangeran Dipenogoro |
Lukisan ini dibuat 1857. Pangeran Dipenogoro dan pengikutnya
digambarkan tidak membawa senjata. Keris di pinggang pun tak ada. Maknanya
Pangeran Dipenogoro berniat baik. Peristiwanya terjadi di Bulan Ramadhan di
kediaman Residen Magelang. Jendral De Kock tahu Pangeran Dipenogoro dalam
keadaan tidak siap berperang, sehingga dengan mudah menangkapnya. Dipenogoro berpose siaga dan tegang, tangan
kirinya menggenggam tasbih. Pada saat terjadinya peristiwa Raden Saleh lagi
berada di Belanda. Beberapa tahun kemudian ia pulang ke Indonesia dan mencari
informasi mengenai peristiwa tersebut.
Berikut ini beberapa lukisan karya Raden Saleh :
Jendral Willem Daendels |
Kyai Maja |
Referensi : id.wikipedia.org
en.wikipedia.org
multi sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar