Dewi Srikandi, tokoh prajurit puteri dalam dunia pewayangan,
salah satu puteri Prabu Drupada, raja negeri Pancala, dengan Dewi Gandawati, sangat ahli memanah dan
seorang prajurit handal. Ia bertabiat seperti laki-laki dan gemar pada
peperangan. Ia menjaga keselamatan dan keamanan kesatrian Madukara. Srikandi lambang kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Ia merupakan tokoh wanita cantik, cerdas, mandiri dan terampil.
Srikandi menikah dengan guru memanahnya, Arjuna, yang terkenal dengan ketampanannya. Mereka tidak memiliki putera.
Srikandi menikah dengan guru memanahnya, Arjuna, yang terkenal dengan ketampanannya. Mereka tidak memiliki putera.
Dalam perang Bharatayuddha, Srikandi tampil sebagai panglima
perang Pandawa, menggunakan panah Hrusangkali dan berhasil menewaskan Bisma.
Dendam terhadap Bisma terbalas sudah.
Srikandi tewas dibunuh Aswatama yang menyelundup ke keraton
Hastinapura setelah berakhirnya perang Bharatayuddha.
Kisah cinta Dewi Srikandi dan Arjuna
Srikandi menghadiri pesta pernikahan Arjuna dengan Dewi Wara
Subadra. Ia memperhatikan tingkah laku pasangan pengantin itu. Ia tertarik pada
ketampanan Arjuna dan ingin menjadi pengantin.
Beberapa waktu kemudian Srikandi melihat Arjuna mengajarkan
cara memanah pada Rarasati, selir Arjuna. Srikandi pun berkeinginan untuk
belajar memanah. Maka ia belajar memanah pada Arjuna.
Srikandi pernah dipinang oleh Prabu Jungkungmardea dari
negeri Parangkubarja, raja yang berwajah tampan dan sakti. Ayah Srikandi, Prabu
Drupada menerimanya dengan senang hati. Tetapi Srikandi menolaknya. Ia mengadu
pada Arjuna. Prabu Jungkungmardea dibunuh oleh
Arjuna. Kemudian Arjuna menikahi Dewi Srikandi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar